Jumat, 23 Juli 2010

Berhati-hati dari sifat sombong

Sesungguhnya syaithan apabila tidak sanggup untuk memalingkan dirimu dari menuntut ilmu niscaya akan datang dari pintu yang lain dan berusaha untuk membisik-bisikkan kepadamu: “Kamu adalah orang alim, kamu orang zuhud, kamu orang shalih, kamu orang yang rajin membaca atau kamu penuntut ilmu. Lihat kepada teman-temanmu, apa artinya mereka dihadapanmu, mereka tidak menyamaimu walaupun seujung kuku tangan atau seujung kuku kakimu”.

Dia (syaithon) akan berusaha mendatangimu dari pintu pujian ini. Maka berhati-hatilah kamu! Jangan sampai kamu tersembelih (dengan pujian tersebut-pent). Sungguh dia dalam posisi seperti ini telah menyesatkan dirimu dan keluargamu kecuali jika Allah Ta’ala melimpahkan rahmatNya kepadamu.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
لا يدخل الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر, فقال رجل: يا رسول الله إن الرجل يحب أن يكون نعله حسنة وثوبه حسنا, فقال صلى الله عليه و سلم : إن الله جميل و يحب الجمال, الكبر بطر الحق و غمط الناس (رواه مسلم عن عبدالله بن مسعود)

Artinya:”Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar biji dzarah dari kesombongan.” Seorang berkata:”Ya Rasulullah, seseorang senang terhadap sandalnya yang bagus dan pakaiannya yang bagus?” Beliau bersabda : ”Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR Muslim dari shahabat Abdullah bin Mas’ud)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan kesombongan itu dengan dua perkara, yakni menolak kebenaran dengan tidak mau menerimanya serta merendahkan orang lain. Tidak akan masuk ke dalam surga seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan sekecil apapun.

Kalau demikian tatkala dalam hatimu syaithan meniupkan ruh kesombongan, ujub, keangkuhan terhadap dirimu, maka ingatlah bahwa kamu tidak memiliki apa-apa.

Telah ada sebelum kamu para ulama bagaikan gunung-gunung yang kokoh sedangkan kamu tidak lebih bagaikan kerikil.

Telah ada sebelum kamu orang-orang zuhud, ahli ibadah, orang-orang sholih dan orang alim sedangkan kamu tak ubahnya hanya sehelai rambut yang ada di punggung salah seorang dari mereka.

Terlebih jika kamu membaca perjalanan shahabat, orang-orang shalih dan perjalanan hidup para Nabi dan ketika kamu membaca kisah para malaikat, maka kamu akan mendapati bahwa ibadah yang kamu lakukan itu belum seberapa dibandingkan mereka. Kalau kamu membaca perjalanan hidup para ulama kamu menjumpai bahwa ilmumu tidak seberapa dibanding mereka.

Wahai saudaraku…para penuntut ilmu, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan barakah kepadamu dan kepada ilmumu. Berhati-hatilah dari pintu syaithan yang akan menipumu. Jika dia tidak sanggup dari pintu ini maka dia akan mendatangimu dari pintu kedua. Jika dia tidak sanggup melalui pintu maka dia akan masuk melalui celah yang lain. Dia akan berusaha dengan segala cara untuk menyesatkan kamu dengan kesesatan yang jauh,. Dan berhati-hatilah dari jalan-jalan syaithan, dan ingatlah firman Allah Ta’ala:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٦۹﴾ [العنكبون: ٦۹]
Artinya: " Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [QS Al 'Ankabut: 69]

Berjuanglah dirimu di jalan Allah Ta’ala! Karena walau bagaimanapun indahnya suaramu, namun siapakah yang memberikan suara yang bagus tersebut? Bukankah Allah? Siapakah yang memberimu warna kulit yang indah? Bukankah Allah? Siapakah yang memberimu akal dan kecerdasan ? Bukankah Allah? Siapakah yang memberimu kuat hafalan dan kuat ingatan, bukankah Allah? Tentu jawabannya Iya. Kalau demikian untuk apa hakmu menyombongkan diri? Kamu menyombongkan diri dengan sesuatu yang tidak kamu miliki, padahal semuanya datang dari Allah Ta’ala. Tidakkah kamu mengkhawatirkan dirimu dan tidaklah kamu mengetahui bahwa jika Allah Ta’ala menghendaki mengambil apa yang telah diberikanNya kepadamu niscaya Dia sanggup untuk mengambilnya dan Dia tidak ditanya apa yang diperbuatNya, akan tetapi merekalah yang ditanya tentang apa yang telah mereka perbuat.

Ada seorang memberitahukan kepadaku tentang kisah seorang yang aku telah melihatnya. Dia berkata:”Kemudian bangunlah orang tersebut dengan rambut yang sangat bagus dan dia menyombongkan diri dengannya. Pada suatu ketika, tanpa diduga tiba-tiba rambut yang ada di sekujur tubuhnya rontok berguguran, yang ada di kepalanya, di wajahnya, di kedua tangannya, bahkan di seluruh jasadnya, bahkan yang ada di kedua alisnya. Dan aku melihat orang tersebut pada keadaannya yang kedua.

Allah Ta’ala yang memberimu keadaan yang pertama dan keadaan yang kedua. Orang yang memberitakan kepadaku adalah orang yang dapat dipercaya. Allah Ta’ala berbuat apa saja yang dikehendakiNya dan tidak ditanya ada yang diperbuatNya akan tetapi merekalah yang ditanya tentang apa yang telah mereka perbuat.

Dan lihatlah ketika dia menyombongkan diri dengan rambutnya yang banyak dan indah, dia tidak memuji Allah Ta’ala, tidak bersyukur kepadaNya. Dia tidak merendahkan diri dan pemberian ini tidak menyebabkan dia menunaikan kesyukuran atas nikmat tersebut sehingga seakan-akan dialah yang menciptakan rambutnya sendiri. Maka lihatlah bagaimana Allah Ta’ala mencabut nikmat tersebut. Begitu juga kuatnya ingatan, apabila kamu menyombongkan diri dengannya, kamu tidak akan menduga jika tiba-tiba Allah mencabut kuatnya ingatanmu, akalmu, kecerdasanmu, hafalan, dan kepandaianmu, sehingga kamu menjadi orang yang paling bodoh dan tolol di negerimu.

Rendahkanlah dirimu karena Allah Ta’ala! Beramallah dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam!

mutiara hikmah

10 KESALAH PAHAMAN TENTANG SUKSES

Kesalahpahaman 1
Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain. Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan. Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.

Kesalahpahaman 2--
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan. Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.

Kesalahpahaman 3--
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90...) seminggu. Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja. Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.

Kesalahpahaman 4--
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan. Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.

Kesalahpahaman 5--
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses. Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum. Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.

Kesalahpahaman 6--
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses. Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan. Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.

Kesalahpahaman 7--
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.

Kesalahpahaman 8--
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya. Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.

Kesalahpahaman 9--
Sukses adalah tujuan. Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"

Kesalahpahaman 10--
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir. Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan. Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.

(diadaptasi dari "The Top 10 Misconceptions About Success", Jim M. Allen. CoachJim.com)

mutiara hikmah

DIALOG IBLIS DENGAN RASULULLAH S.A.W

Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia mendatangi Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya; tentang hal - hal yang disukai maupun dibencinya. Maksudnyanya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia. Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau menghadap Rasullullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasia engkau dan apa-apa yang ditanyakan oleh Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, nescaya akan diputuskan semua bagian anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras." Demi mendengar kata Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai; panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah SAW. Maka sembah Iblis (laknatullah), "Ya Rasulullah! Mengapa tuan tidak menjawab salam hamba? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?"

Maka jawab Nabi dengan marah,
"Hai Aduwullah seteru Allah! Kepada aku engkau menunjuk baikmu? Jangan engkau mencoba menipu aku sebagaimana engkau menipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil disebabkan hasutanmu, Nabi Ayub kau tiup dengan asap racun pada saat ia sedang sujud hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaimanmeninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Nabi dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja yan tidak aku jawab karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa maumu hingga menemui aku?"

Sembah Iblis,
"Ya Nabi Allah! Janganlah tuan marah. karena tuan adalah Khatamul Anbiya maka tuan dapat mengenali hamba. Kedatangan hamba adalah disuruh Allah untuk memberitahu segala tipu daya hamba terhadap umat tuan dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang tuan tanyakan akan hamba terangkan satu persatu dengan sebenarnya, tak satupun hamba berani menyembunyikannya."

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata,
"Ya Rasulullah! Sekiranya hamba berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badan hamba menjadi abu."
Setelah mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluang untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada sekalian umatku.

Pertanyaan Nabi (1): "Hai Iblis! Siapakah musuh engkau yang paling besar dan bagaimana aku terhadap engkau?"

Jawab Iblis: "Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di antara segala musuh hamba di muka bumi ini."Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun mengeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Ada pun hamba dapat merupakan diri hamba seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara punsama seperti aslinya, kecuali hanya diri tuan yang tidak dapat hamba tiru karena dicegah oleh Allah. Seandainya hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu. Hamba cabut itikad anak Adam supaya menjadi kafir karena tuan berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam; begitu jugalah hamba berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Hamba akan tarik sekalian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama hamba."

Pertanyaan Nabi (2): "Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu terhadap makhluk Allah?"

Jawab Iblis: "Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang bukan pada tempatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, suka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda seperti emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika tamasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang rasa malu dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan tahan mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan menyia -nyiakan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap saat."

Pertanyaan Nabi (3): "Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan berpenat melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu ? Siapa yang memanjangkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"

Jawab Iblis: "Semua itu adalah anugerah daripada Tuhan Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur menjadikan hamba menjadi sejahat - jahatnya. Tuan lebih tahu bahwa hamba telah beribu-ribu tahun menjadi ketua kepada seluruh Malaikat danpangkat hamba telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian hamba tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah menjadikan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekalian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kepada hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan hodoh. Hamba merasa sakit hati.Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekalian bidadari. Hamba bertambah dengki dan dendam kepada mereka. Akhirnya hamba berhasil menipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak.Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat.Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentera hamba dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian hamba turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya hamba dapat ( dari berita langit ), dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan kacau balau. Tetapi pada saat tuan lahir ke dunia ini, maka hamba tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentera hamba yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahan hamba dan tentera hamba untuk menjalankan tugas hasutan."

Pertanyaan Nabi (4): "Hai Iblis! Apakah yang pertama kali engkau tipu pada manusia?"

Jawab Iblis: "Pertama sekali hamba palingkan niatnya, imannya kepada kafir dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalan hamba"

Pertanyaan Nabi (5): "Hai Iblis! Jika umatku sembahyang karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"

Jawab Iblis: "Sebesar-besar kesusahan kepada hamba. Gemetarlah badan hamba dan lemah tulang sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sembahyang, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat habis sholat, hilangkan khusyuknya - matanya senantiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud lama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sembahyang, itu semua membawa kepada kurang pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka hamba sendiri akan menghukum mereka seberat-beratnya."

Pertanyaan Nabi (6): "Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"

Jawab Iblis: "Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuh hamba, putus-putus segala urat hamba lalu hamba lari daripadanya."

Pertanyaan Nabi (7): "Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"

Jawab Iblis: "Binasalah diri hamba, gugurlah daging dan tulang hamba karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."

Pertanyaan Nabi (8): "Jika umatku berpuasa karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"

Jawab Iblis: "Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekalian Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa.Yang menghancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa.Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga.Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnyamenangkap hamba dan tentara hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami."

"Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan dengan bulan biasa."

Pertanyaan Nabi (9): "Hai Iblis! Bagaimana sekalian sahabatku kepada engkau?"

Jawab Iblis: "Sekalian sahabat tuan juga adalah seteru hamba yang paling besar. Tiada upaya hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. karena tuan sendiri telah berkata ,"Sekalian sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikut mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk." Sayidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan, hamba tidak dapat hampir kepadanya, apalagi setelah berdamping dengan tuan. Beliau begitu percaya atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan tuan sendiri telah mengatakan jika ditimbang sekalian isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Apalagi dia telah menjadi mertua tuan karena tuan kawin dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafaz Hadis tuan. Sayidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendi hamba karena sangat takut. Ini karena imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan,"JIKALAU ada Nabi sesudah aku maka Umar pasti menggantikan aku", karena dia adalah orang harapan tuan serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'. Sayidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak bisa mendekati, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,"Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."Sayidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada semua berhala. Digelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan tuan sendiri berkata,"Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantu tuan menjadikan hamba bertambah takut kepadanya."

Pertanyaan Nabi (10): "Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis: "Umat tuan itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibrail a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat. "Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan redha dengan kurniaan Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk ke dalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba tarik ke mana saja mengikut kehendak hamba. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba goda minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta,berkelahi sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur."

Pertanyaan Nabi (11): "Siapa yang serupa denganmu?"

Jawab Iblis: "Orang yang meringankan syariat tuan hamba dan membenci orang belajar agama Islam."

Pertanyaan Nabi (12): "Siapa yang mencahayakan mukamu?"

Jawab Iblis: "Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."

Pertanyaan Nabi (13): "Apakah rahasia engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis: "Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka hamba gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sedari."

Pertanyaan Nabi (14): "Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"

Jawab Iblis: "Jika umat tuan hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah hamba dari mereka. Jika tidak hamba akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benih hamba dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapanya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, hamba yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah rasa kenyang."

Pertanyaan Nabi (15): "Dengan jalan apa tipu dayamu bisa dilawan manusia?"

Jawab Iblis: "Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air sembahyang, maka padamlah marahnya."

Pertanyaan Nabi (16): "Siapakah orang yang paling engkau lebih suka?"

Jawab Iblis: "Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situ lah hamba mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."

Pertanyaan Nabi (17): "Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"

Jawab Iblis: "Orang yang tidur meniarap, orang yang matanya terjaga di waktu subuh tetapi menyambung tidur semula. Lalu hamba jadikan dia terlena hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu lohor, ashar, maghrib dan isya, hamba beratkan hatinya untuk solat."

Pertanyaan Nabi (18): "Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"

Jawab Iblis: "Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan solat tengah malam."

Pertanyaan Nabi (19): "Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis: "Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"

Pertanyaan Nabi (20): "Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis: "Orang yang taat kepada kedua ibubapanya, mendengar kata mereka, membantu makan pakai mereka selama mereka hidup, karena tuan telah bersabda, "Syurga itu di bawah tapak kaki ibu "

mutiara hikmah

Detik-detik Rasulullah SAW menjelang sakratul maut ...

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kalaitu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya didunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

" Bolehkah saya masuk ? " tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu."Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan
saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.

Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" Dan pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Kirimkan kepada temen-temen muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

mutiara hikmah

Beribadah karena Kesyukuran

Menghadapi situasi krisis seperti saat ini, tidak sedikit orang yang justru tersadar, kemudian kembali ke jalan agama. Mereka yang selama ini tidak pernah menginjakkan kakinya di masjid, tiba-tiba rajin melaksanakan shalat. Mereka baru mengerti bahwa ada kekuatan di luar dirinya yang membolak-balikkan suasana semau-Nya.
Sebaliknya, ada sebagian orang yang justru frustrasi kemudian lari dari agama. Bahkan yang biasanya rajin melaksanakan berbagai amalan ibadah, tiba-tiba malas-malasan. Sedikit demi sedikit beberapa amalan ditinggalkan hingga suatu ketika semua amal ibadah telah terlupakan. Mereka merasa seluruh amal ibadahnya sia-sia, sebab tidak memperoleh apa-apa kecuali kebangkrutan usaha.
Jika kita datangi tempat-tempat maksiat, satu atau beberapa di antara pelakunya mungkin mantan santri. Ada-ada saja orang yang asalnya baik menjadi jahat. Orang shaleh menjadi thaleh.
Sebaliknya jika ke masjid, kita dapati beberapa di antara mereka mantan-mantan ahli maksiat. Berbagai macam pengalaman telah mengantarkan mereka sampai ke jalan Tuhan. Ada yang karena dililit utang, ada yang telah sampai pada puncak kemaksiatan. Motif beragama memang beragam, meskipun dalam praktek ibadahnya harus seragam. Keberagaman itu bisa dibuktikan hanya dengan bertanya kepada orang yang habis melaksanakan shalat tentang maksud dan tujuan ibadahnya. Ternyata jawabannya tidak sama.
Ali Bin Abi Thalib karramallahu wajhah membagi amalan ibadah kaum muslimin ke dalam tiga katagori. Pertama, golongan orang yang beribadah karena mengharapkan sesuatu dari Allah swt. Ia beribadah karena pamrih. Golongan itu dikatagorikan sebagai ibadatut-tujjaar, ibadahnya pedagang. Dalam prinsip ekonomi, seseorang melakukan usaha dimaksudkan untuk mendapatkan untung. Jika perlu dengan pengorbanan yang sedikit mendapatkan hasil yang banyak. Demikian pula dalam hal ibadah, mereka pilih-pilih di antara ibadah yang paling banyak mendatangkan keuntungan.
Itulah sebabnya mereka tampak sibuk menghitung-hitung amalan ibadahnya. Dibawanya tasbih ke mana-mana, diputar sambil komat-kamit hingga berhenti sampai hitungan tertentu. Ketika ditanya kenapa berhenti berdzikir, ia menjawab, berdasarkan hitungan ia telah membaca seribu kali. Jika sekali membaca diberi ganjaran sepuluh, maka ia telah mendapatkan pahala sebanyak sepuluh ribu. Suatu keuntungan yang bisa ditabung untuk hari itu.
Ibadah macam ini bukannya tidak diperbolehkan, tapi nilainya amat rendah. Allah sendiri dalam berbagai ayat-Nya telah memotivasi ummat Islam agar gemar melaksanakan ibadah dengan iming-iming pahala yang banyak. Di antaranya adalah surga. Beribadah dengan mengharapkan surga itu hal yang lumrah. Salah satu contohnya Allah berfirman:
"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shaleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?" (QS an-Nisaa: 122)
Iming-iming surga itulah yang diberikan Allah untuk mendorong semangat hamba-Nya. Sementara janji Allah pasti akan ditepati-Nya.
Masalahnya kemudian adalah bahwa pahala itu tidak langsung diterima pada saat seseorang melakukan suatu amalan ibadah, melainkan disimpan untuk kehidupan di akhirat. Penundaan ini menjadikan banyak orang tidak sabar. Maunya cepat menikmati. Karenanya kemudian banyak orang jadi enggan atau bermalas-malasan melakukan ibadah. Mereka merasa bahwa pahala itu kurang riil, tidak cash, dan waktu pengambilannya teralu lama.
Golongan ibadatut-tujjar ini tampak kurang konsisten dalam beribadah. Ada pasang surut sesuai dengan kondisi kantungnya. Jika kantongnya tebal, ia rajin shalat dan ibadah lainnya. Tapi jika kantongnya lagi kosong, iapun tak segan meninggalkannya.
Kategori kedua dari orang yang beribadah adalah mereka yang menjalankan rangkaian ibadah karena takut siksa Allah. Karenanya mereka dikelompokkan Ali ra sebagai 'ibadatul-'abid (ibadahnya seorang budak). Seorang budak mempunyai mental yang khas, yaitu ia baru bekerja atau melakukan sesuatu jika disuruh dan disertai ancaman. Ia merasa bahwa hasil dari amalannya itu bukan untuk dirinya.
Seorang budak baru mau bekerja jika ada "upah". Jika upahnya besar, ia rajin. Sebaliknya jika upahnya biasa-biasa saja, ia cenderung bermalas-malasan. Bagi budak seperti ini kecenderungannya memilih yang wajib-wajib saja, sedangkan yang sunnah dikurangi.
Lagi-lagi ibadah seperti seorang budak tidak menjadi soal, boleh-boleh saja. Asal ibadahnya ikhlas semata-mata karena Allah, pasti diterima. Jika ia minta balasan surga, Allah akan memberinya. Jika ia ingin lepas dari siksa neraka, Allah juga mengabulkannya. Beribadah seperti pedagang atau seperti seorang budak bagi Allah tidak jadi soal. Yang dipersoalkan-Nya adalah niat yang ikhlas lillahi ta'ala. Sedikit saja ada noda yang mengotori niat ini, ibadahnya akan menjadi cacat. Bisa jadi tidak diterima.
Dari dua katagori di atas, ada sekelompok orang yang beribadah bukan karena menginginkan surga atau pahala, juga bukan karena takut ancaman Allah berupa siksa nereka. Kelompok ini beribadah kepada Allah semata-mata karena rasa syukurnya. Jika kepada mereka ditanyakan, seandainya tidak ada surga dan neraka, apakah tetap akan beribadah, dengan suara mantap mereka akan menjawab: Ya, saya akan tetap beribadah.
Jika dikejar dengan pertanyaan apa gunanya, orang tersebut tentu akan balik bertanya, 'Bukankah saya patut bersyukur telah dijadikan Allah sebagai manusia, makhluq yang paling mulia? Bukankah pantas bagi saya bersyukur kepada Allah yang telah memberi saya akal dan fikiran yang sehat? Bukankah wajar bagi saya bersyukur kepada Allah yang telah memberi hidayah sehingga saya menjadi seorang mukmin?'
Andaikata kita bersabar menunggu orang tersebut berbicara, tentu ia akan melanjutkan, 'Seandainya Allah memerintahkan saya beribadah sehari penuh, tentu saya akan melaksanakannya. Jangankan shalat yang hanya lima kali sehari, jangankan puasa yang hanya sebulan dalam setahun, jangankan zakat yang hanya mengeluarkan sebagian kecil dari harta yang telah diberikan Allah, jangankan haji yang wajib sekali seumur hidup. Andaikata semua umur harus dihabis untuk beribadah, tentu akan saya jalani.'
Suatu malam 'Aisyah melihat suaminya, Rasulullah saw sedang asyik menjalankan shalat malam. Lama sekali beliau berdiri, ruku' dan sujud. Manakala beliau berdo'a bergemuruh dari dalam dadanya, bergetar seluruh badannya, dan tumpah seluruh air matanya. Malam itu Rasulullah benar-benar tenggelam dalam munajat kepada Allah swt. Melihat hal itu 'Aisyah merasa iba, kemudian bertanya, 'Wahai, bukankah Anda seorang Rasul, kekasih Allah? Bukankah Anda seorang yang ma'shum, yang dihindarkan dari berbuat salah dan dosa? Bukankah Anda seorang yang segala doanya dikabulkan oleh Allah? Jika demikian, kenapa Anda bersusah-payah berdiri di malam hari sampai kakinya bengkak, menangis hingga matanya sembab?'
Rasulullah hanya menjawab pendek, 'Tidak pantaskah jika aku menjadi hamba yang bersyukur?'
Kualitas ibadah yang dijalani seseorang yang didorong oleh rasa syukurnya tentu sangat berbeda dengan kualitas ibadahnya bisnismen atau budak. Jika pebisnis beribadah sangat tergantung pada tebal tipisnya kantong, maka ibadahnya orang yang bersyukur tidak kenal situasi. Dalam segala kondisi, baik sedang sedih atau gembira, susah atau mudah, ia tetap menjalankan ibadah.
Mutu ibadahnya seorang budak sangat tergantung pada besar kecilnya upah, berat ringannya ancaman siksa, tapi bagi seorang yang beribadah didorong oleh manifestasi syukurnya, hal itu tidak menjadi masalah. Tanpa upah sedikitpun, ia tetap beribadah. Bahkan andaikata ia ditetapkan masuk neraka, ia tetap beribadah.
Seorang sufi besar pernah menyampaikan doanya kepada Allah swt. Ia mohon agar ditempatkan di neraka, kemudian tubuhnya dibesarkan sampai memenuhi seluruh isi neraka. Dengan begitu, katanya semua orang bebas dari siksa neraka.
Mungkin kita berkata, sufi itu aneh-aneh saja. Akan tetapi jika kita renungi artinya sungguh luar biasa. Ia rela berkorban demi kebahagiaan ummat manusia.
Sufi yang lain pernah bermunajat kepada Rabb-nya. Ia berkata, 'Ya Allah, sekiranya Engkau masukkan aku ke dalam nerakamu itu tidak masalah asal ridha-Mu tetap menyertaiku.'
Bagi orang yang sudah pada tingkatan ini, permintaannya hanya satu, ridha Allah semata-mata. Tentang akan ditempatkan di mana, surga atau neraka itu tidak menjadi soal. Bukankah ia juga yakin bahwa Allah itu Maha Kasih dan Sayang. Tentu Allah tidak akan menempatkan kekasih yang diridhai-Nya di tempat yang menyengsarakannya. Mereka akan dikumpulkan bersama orang-orang yang diridhai di dalam satu tempat yang diridhai, yaitu surga. Kepada mereka, Allah berseru:
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS al-Fajr: 27-30)•

mutiara hikmah

10 JENIS ORANG ISLAM YANG KEJAM...

Sufyan Atsauri berkata: "Sepuluh macam kekejaman ialah :

1. Seorang yang berdoa untuk dirinya sendiri,dan tidak mendoakan untuk anak-anaknya dan kaum mukmin.
2. Seorang yang pandai membaca Al-Quran, tetapi tiap harinya tidak membaca seratus ayat.
3. Seorang yang masuk masjid lalu keluar dan tidak sholat dua rakaat.
4. Seorang yang berjalan melalui kuburan kemudian tidak memberi salam dan mendoakan ahli kubur.
5. Seorang yang sampai di suatu kota pada hari Jum’at kemudian tidak sholat jemaah.
6. Seorang yang di daerahnya didatangi oleh seorang alim, tiba-tiba tidak mahu belajar apa-apa daripadanya.
7. Dua orang yang bertemu di perjalanan dan masing-masing tidak menanyakan nama kawannya itu.
8. Seorang diundang pada jamuan tiba-tiba tidak datang.
9. Pemuda yang tidak ada kerja dan tidak mau belajar ilmu dan kesopanan.
10. Seorang yang kenyang sedang dia tahu bahawa tetangganya lapar, tetapi tidak diberi dari makanannya itu.

mutiara hikmah

DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG


Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping
kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa

Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at
kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan
betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh

Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
& ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud

kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku

Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin....

6 pertanyaan Imam Al Ghozali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali mengajukan 6 pertanyaan.

Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)

Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".

Murid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al
A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".

Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".

Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.

Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan
melukai perasaan saudaranya sendiri.

4 PERKARA SEBELUM TIDUR

4 PERKARA SEBELUM TIDUR

( Tafsir Haqqi )

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : “Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....

“Bertanya Aisyah :
“Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”

Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.

Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat.

Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.

Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”

Sekian untuk ingatan kita bersama.

* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.

Sabtu, 17 Juli 2010

pimpinan pusat 'aisyiyah 2010-2015

PP Aisyiyah 2010-2015: Noordjanah Djohantini Ketua Umum, Dyah Siti Nuraini Sekretaris Umum PDF Cetak Kirim
Haqqi Hasan Inamul
Rabu, 07 Juli 2010
Social List Bookmarking Widget

Yogyakarta - Setelah melalui rapat tertutup 13 anggota PP Aisyiyah terpilih, pada pukul 20.20 malam ini, Rabu (07/07/2010) bertempat di Graha Wanabhaktiyasa, Panitia Pemilihan mengumumkan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Aisyiyah 2010-2015. Terpilih sebagai Ketua Umum adalah Dra. Hj. Siti Noordjanah Djohantini, M.M., M.Si., dan sebagai Sekretaris Umum adalah Dra. Hj. Dyah Siti Nuraini.

Menurut ketua Panitia Pemilihan, Siti Aisyah, M.Ag., Ketua Umum dan Sekretaris Umum tersebut terpilih secara aklamasi, yaitu disepakati semua anggota PP Aisyiyah 2010-2015 tanpa voting. Pengumuman kedua nama tersebut disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh muktamirin, kemudian pimpinan sidang mengetok palu tiga kali sebagai tanda keputusan tersebut disahkan. Sidang pleno pengumuman dan pengesahan Ketua Umum dan Sekretaris Umum diakhiri dengan penandatanganan naskah serah terima jabatan oleh Ketua Umum PP Aisyiyah 2005-2010, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno dan Ketua Umum PP Aisyiyah 2010-2015, Noordjanah Djohantini, serta dua orang saksi yaitu Ketua Panitia Pemlihan dan perwakilanan peserta yaitu utusan dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIT.

Berikut Anggota PP Aisyiyah 2010-2015 :

1. Dra. Hj Siti. Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si.
2. Prof. Dr. Hj Siti Chamamah
3. Prof. Dr. Hj Masyithoh Chusnan, M.Ag.
4. Dra. Hj Dyah Siti Nuraini
5. Dra. Hj Shoimah Kastolani
6. Dra. Hj Siti 'Aisyah, M.Ag.
7. Dra. Hj Nurni Akma
8. Dra. Trias Setiawati, M.Si.
9. Prof. Dr. Siti Muslimah Widiastuti
10. Dr.Hj Atikah M Zakki, M.Ars.
11. Rohimi Zamzan, S.Psi., M.Pd.
12. Hj Hadiroh Ahmad, S.Pd.
13. Dra. Hj Susilahati, M.Si.

pimpinan pusat muhammadiyah 2005-2010

Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2010


Penasehat :
Prof. Dr. H. M. Amien Rais
Prof . Dr. H. Syafii Maarif
Prof. Drs. H. Asjmuni Abdurrahman
Prof. Dr. H. Ismail Sunny, S.H., MCL.
Ustadz K. H Abdur Rahim Noor. M.A.

Ketua Umum : Prof. Dr. Din Syamsuddin, M.A.
Ketua : Prof. Drs. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc
Ketua : Drs. H. Haedar Nashir, M.Si.
Ketua : Drs. H. Muhammad Muqoddas, Lc. M.Ag.
Ketua : Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.A.
Ketua : Prof. Dr. Bambang Sudibyo
Ketua : dr. H. Sudibyo Markus
Ketua : H. M. Muclhas Abror

Sekretaris Umum : Drs. H. A. Rosyad Sholeh
Sekretaris : Drs. Dahlan Rais M. Hum.
Sekretaris : Drs. H. Goodwill Zubir

Bendahara Umum: Prof. Dr. Zamroni
Bendahara : Prof. Dr. Fasich, Apt





Ketua Majelis dan Lembaga

Majelis Tarjih dan Tajdid : Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.

Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus : Drs. H. M Syukriyanto, A.R., M.Hum.

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah : Prof. Dr. H. Yahya A. Muhaimin

Majelis Pendidkan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan : Dr. H. M. Masykur Wiratmo M.Sc.

Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan : Drs. H. Anwar Abbas, MM., M.Ag.

Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat: Dr. H.M.Natsir Nugroho,Sp.OG., MARS

Majelis Pemberdayaan Masyarakat : Drs. H. Said Tuhuleley

Majelis Wakaf dan ZIS : H. Meizar Datuk Tamtamo, S.H., M.H.

Majelis Pendidikan Kader : Taufiqur Rahman, S.IP.,M.A.



Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik : Dr. H. Bachtiar Effendy

Lembaga Hukum dan HAM : Dr. H. Hasballah M. Saad

Lembaga Hubungan Luar Negeri : Dr. Rizal Sukma

Lembaga Lingkungan Hidup : Ir. H. M. Dasron hamid, M.Sc.

Lembaga Pustaka dan Informasi : H. Budi Setiawan, S.T.

Lembaga Seni dan Budaya : Drs. H. Iman Chairul Umam, M.A.

Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan : H. Baridjussalam, S.E., M.A

hasil perolehan suara muktamar muhammadiyah 1 abad

PEROLEHAN SUARA MUKTAMAR MUHAMMADIYAH
Peringkat No urut Nama Suara
1 15 Din Syamsuddin 1915
2 27 Muhammad Muqoddas 1650
3 2 A. Malik Fadjar 1562
4 1 A. Dahlan Rais 1508
5 18 Haedar Nashir 1482
6 37 Yunahar Ilyas 1431
7 5 Abdul Mu'ti 1322
8 6 Agung Danarta 1034
9 33 Syafig A. Mughni 952
10 17 Fatah Wibisono 942
11 23 M. Goodwill Zubir 931
12 12 Bambang Sudibyo 887
13 34 Syukriyanto 797
14 14 Dadang Kahmad 793
15 3 A.M. fatwa 790
16 39 Zamroni 759
17 30 Sudibyo Markus 745
18 25 Marpuji Ali 713
19 7 Agus Sukaca 695
20 10 Anwar Abbas 664
21 29 Said Tuhuleley 614
22 20 Immam Addaruquthni 545
23 22 Khairuddin Bashori 541
24 31 Sun'an Miskan 447
25 36 Yahya Muhaimin 417
26 8 Amin Abdullah 413
27 38 Yunan Yusuf 404
28 16 Fasich 396
29 28 Qomari Anwar 394
30 11 Bahtiar Effendy 371
31 32 Suyatno 336
32 9 Amin Azis 319
33 21 Jefrie Geovanie 317
34 26 Muchdi PR 287
35 4 Abdul Munir Mulkhan 284
36 24 M. Habib Chirzin 280
37 13 Chairil Anwar 193
38 19 Husni Thoyar 179
39 35 Umar Anggara Jenie 109


Total Suara 28418
Kartu Suara Sah 2156
KartuSuara Tidak Sah 37
Total Kartu Suara 2223

Kamis, 15 Juli 2010

TROMBOEMBOLI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST-PARTUM
DENGAN MASALAH THROMBO EMBOLI-THROMBOPLEBITIS
Memenuhi tugas Mata Ajaran Maternitas II
Dosen pengampu : Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat



Disusun oleh Kelompok VI kelas Aanvullen
1. Ardani 070201051
2. Sulis Mukaryanah W 070201052
3. Doddy Yumam P 070201054
4. Sigit Harun 070201056
5. Rizka Oktaviani 070201059
6. Dewi Inda 070201061
7. Dwi Septi 070201063


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN-NERS
STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2008
Daftar isi

Halaman judul……………………………………………………………… i
Daftar isi…………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Tromboemboli-plebitis……………………………….. 2
B. Tanda dan gejala…………………………………………………….. 3
C. Patofisiologi……………………………………………………………. 4
D. Pemeriksaan penunjang……………………………………………. 5
E. Komplikasi………..……………………………………………………… 6
F. Prognosis……………………………………………………………….. 7
G. Penatalaksanaan………………………………………………………. 8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian/data focus……………………………………………….. 9
B. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul………………….. 10
C. Intervensi keperawatan…………………………………………….. 11
D. Implementasi keperawatan…………………………………………. 12
E. Evaluasi keperawatan……………………………………………….. 13
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………….. 14
Daftar pustaka…………………………………………………………………….iii






BAB I
PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) dimulai setalah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Pada masa nifas akan terjadi perubahan-perubahan organ tubuh ke keadaan sama sebelum hamil.
Periode 6 minggu pasca persalinan, disebut juga masa involusi (periode di mana sistem reproduksi wanita posstpartum kembali pada keadaannya seperti sebelum hamil). Di masyarakat Indonesia: periode 40 hari.
Setelah melahirkan ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Setelah itu boleh miring kekanan dan kekiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2 diperbolehkan duduk, hari ke-3 boleh jalan. Mobilisasi diatas mempunyai variasi, tergantung komplikasi persalinan nifasdan sembuhnya luka-luka.
Pada wanita, masa nifas merupakan salah satu factor risiko terjadinya tromboemboli. Sebenarnya, tromboemboli ini merupakan kejadian yang jarang ditemui akan tetapi apabila terjadi dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan sampai pada kematian. Barbour (1999) menyatakan bahwa masa nifas meningkatkan risiko 5 kali lipat untuk terjadinya tromboemboli dibanding wanita tidak pada masa nifas dan golongan umur yang sama.
Dahulu, tromboemboli dikenal sebagai kejadian unik yang hanya terjadi pada masa nifas akan tetapi sekarang ini justru kejadian tromboemboli pada masa nifas cenderung berkurang. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh 2 hal yaitu diterapkannya secara luas konsep mobilisasi dini pada masa nifas dan yang kedua kemungkinan karena peningkatan kejadian tromboemboli pada masa antepartum.





BAB II
TROMBOEMBOLI PADA POST PARTUM
A. Pengertian
Tromboemboli berasal dari kata thrombus dan emboli.
Trombus adalah kumpulan factor darah terutama trombosit dan fibrin dengan terperangkapnya unsure seluler yang sering menyebabkan obstruksi vaskuler pada akhir pembentukannya.
Emboli adalah
Tromboemboli adalah obstruksi pembuluh darah dengan bahan trombolik yang dibawa oleh darah dari tempat asal untuk menyumbat .
Statis vena pada ekstremitas bawah yang disebabkan karena melemahnya dinding pembuluh darah dan penekanan vena – vena utama akibat pembesaran uterus.
Meskipun system bekuan darah kembali ke tingkat normal sebelum kehamilan 3 minggu setelah persalinan, risiko terjadi thrombosis tetap berlanjut 4 – 5 minggu setelah persalinan

B. Patofisiologi dan penyebab
Persalinan khususnya pada saat terlepasnya placenta, kadar fibrinogen serta factor lain yang memegang peranan dalam pembekuan meningkat sehingga memudahkan timbulnya pembekuan. Peredaran darah dalam kaki menjadi lebih lambat karena tekanan uterus berisi janin beserta berkurangnya aktivitas yang berlangsung sampai masa nifas. Pada persalinan, terutama yang diselesaikan dengan pembedahan, ada kemungkinan gangguan pada pembuluh darah terutama di daerah pelvis.
Terjadinya tromboemboli melibatkan 3 faktor yang saling berhubungan yaitu :
1. Perubahan koagulasi
Pada saat persalinan, factor pembekuan V, VII dan X kadarnya akan meningkat 2 kali lipat dan tetap tinggi di masa nifas.
Placenta dan cairan amnion merupakan sumber dari tromboplastin jaringan ( factor III )
Pengeluaran semua material dalam persalinan dan akan merangsang jalur ekstrebsi pembekuan darah.
2. Statis vena
Statis vena terjadi karena :
- terjadi penurunan secara bertahap aliran darah vena dari kaki ke paha
- obstruksi bermakna dari vena cava akibat penekanan uterus yang semakin membesar
- turunnya tonus vena pada anggota gerak bawah sejak awal kehamilan
- dilatasi vena panggul
- kemungkinan terjadinya disfungsi daun katup vena.
Semua hal tersebut mempunyai potensi untuk meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan trombosit dan pembentukan fibrin.
Jika thrombus telah terbentuk maka akan terjadi statis aliran darah yang progresif dengan akibat thrombus yang makin luas.
Keadaan tersebut diperparah dengan tirah baring yang lama dan proses persalinan dengan tindakan.
3. Trauma endothelium vaskuler
Merupakan barier fisiologis terhadap thrombosis diantaranya dengan menghasilkan prostasiklin yang berfungsi mencegah terjadinya agregasi dan aktivasi trombosit.

C. Faktor yang mempengaruhi
Faktor risiko umum terjadinya tromboemboli :
1. Tromboemboli herediter (mutasi factor )
2. Riwayat tromboemboli sebelumnya
3. Penggunaan katup jantung artificial
4. Fibrilasi atrial
5. Sindroma antifosfolipid
Faktor risiko khusus yang meningkatkan kecenderungan tromboemboli adalah :
1. Bedah kebidanan,( SC)
2. Persalinan pervaginam dengan tindakan
3. Usia lanjut ibu hamil dan melahirkan
4. Dupresi laktasi dengan menggunakan preparat estrogen
5. Sickle cell disease
6. Riwayat tromboflebitis sebelumnya
7. Penyakit jantung
8. Immobilisasi yang lama
9. Obesitas
10. Infeksi maternal dan insufisiensi vena kronik
11. Multipara
12. Varises
13. Infeksi nifas
Faktor risiko penting terjadinya tromboemboli :
1. Merokok
2. Preeklamsia
3. Persalinan lama
4. Anemia
5. Perdarahan

D. Klasifikasi tromboemboli
Trombi vena umumnya terjadi pertama kali pada vena-vena kecil di daerah betis dan meluas ke proksimal sampai vena femoralis atau iliaka, jarang sampai pada vena cava inferior.
Daerah yang juga sering mengalami thrombosis pada masa nifas adalah vena – vena pelvis karena kurangnya aliran darah akibat hipertrofi vena uterus. Trombi dapat meluas ke ena iliaka dan dapat diikuti dengan terjadinya emboli paru yang fatal.
Jika terjadinya bekuan darah dalam vena tanpa didahului oleh inflamasi sebelumnya, keadaan ini disebut sebagai flebotrombosis.
Bekuan darah umumnya tidak melekat erat dan hanya menyebabkan oklusi yang parsial, sedangkan jika thrombosis terjadi akbat adanya peradangan dinding vena sebelumnya disebut dengan tromboplebitis.
Tromboemboli pada masa post partum mencakup :
1. Trombosis vena superficial (TVS) lebih sering diderita oleh wanita dengan varises dan kejadiannya tidak dipengaruhi oleh intervensi obstetrik yang traumatic, biasanya disertai peradangan sehingga disebut tromboflebitis.


Klasifikasi trmboflebitis dibagi dua yaitu :
1). Pelviotromboplebitis, yaitu mengenai vena – vena dinding uterus dan ligamentumlatum, yaitu vena ovarika, vena uterine dan vena hepogastrika.
2). Tromboplebitis femoralis, yaitu mengenai vena – vena pada tungkai misalnya vena femoralis, poplitea dan vena savena

2. Trombosis vena dalam (TVD) sangat dipengaruhi oleh intervensi obstetric, sebagai contoh kejadiannya meningkat menjadi 1,8 – 3 % setelah tindakan bedah sesar.
3. Emboli paru (EP), 15 – 25 % penderita dengan TVD yang tidak tertangani dengan baik akan mengalami emboli paru (EP) dan 12-25% dari jumlah tersebut akan berakibat fatal.

E. Tanda dan gejala
Tromboemboli pada masa nifas pada umumnya sering ditandai dengan :
1. Manifestasi klinik klasik yang disebut dengan phlegmasia alba dolens atau milk yaitu berupa edema tungkai dan paha
2. Disertai rasa nyeri yang hebat
3. Sianosis local
4. Demam yang terjadi karena terlibatnya vena dalam dari kaki sampai region illeofemoral
Nyeri pada otot betis baik spontan ataupun akibat peregangan tendon Achilles (homan’s sign) tidak mempunyai arti klinis yang bermakna karena tanda yang sama seringkali ditemukan pada awal masa nifas akibat tekanan oleh peyangga betis meja obstetric saat persalinan.
Derajat nyeri tidak berhubungan dengan risiko terjadinya emboli karena banyak penderita emboli paru yang sebelumnya tidak menunjukkan tanda – tanda thrombosis vena.
 TVS ( thrombosis vena superficial)
1. Pelviotrmboplebitis :
1) Nyeri pada perut bagian bawah dan atau bagian samping, timbul hari kedua-tiga masa nifas dengan atau tanpa panas.
2) Penderita tampak sakit berat dengan gambaran :
 Menggigil berulangkali, 30 – 40 menit dengan interval hanya beberapa jam dan kadang-kadang 3 hari. Penderita hamper tidak panas.
 Suhu badan naik turun secara tajam ( 36 menjadi 40) yang diikuti dengan penurunan suhu dalam 1 jam.
 Penyakit dapat berlangsung 1 – 3 bulan
 Cenderung berbentuk pus yang menjalar kemana-mana terutama paru –paru
3). Gambaran darah :
• terdapat leukositosis
• untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat sebelum mulainya menggigil. Meskipun bakteri ditemukan di dalam darah selama menggigil, kultur darah sangat sukar dibuat karena bakterinya adalah anaerob.
• Pada periksa dalam hamper tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena ialah vena ovarika, yang sukar dicapai pada pemeriksaan dalam
2. Tromboplebitis femoralis
1) Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7 sampai 10 hari, kemudian suhu mendadak naik kira – kira pada hari ke 10 – 20, yang disetai dengan menggigil dan nyeri sekali.
2) Pada salah satu kaki yang terkena biasanya kaki kiri, akan memberikan tanda –tanda sebagai berikut :
• Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas dibanding dengan kaki lainnya’
• Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dank eras pada paha bagian atas
• Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
• Reflektori akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak,tegang, putih, nyeri dan dingin dan pulsasi menurun .
• Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri dan pada umumnya terdapat pada paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki, kemudian meluas dari bawah keatas
• Nyeri pada betis, yang dapat terjadi spontan atau dengan memijit betis atau dengan meregangkan tendo akhiles (tanda human).

 TVD (thrombosis Vena dalam)
Kira – kira 50% tidak menimbulkan gejala. Dapat diduga jika terdapat nyeri yang menjalar/nyeri tekan pada vena yang terkena. Sering terjadi pada kaki kiri.
Jika bekuan tidak merusak pembuluh darah maka klien tidak merasakan nyeri. Biasanya terjadi pada 2 minggu setelah persalinan.
Gejala – gejala terdiri atas :
1. Nyeri di kaki bila berjalan
2. Kadang – kadang dapat dilihat bahwa kaki membengkak sedikit
3. Kemungkinan suhu badan agak naik
 Emboli paru menimbulkan gejala – gejala :
1. Dispnea
2. Pleuritis
3. Tachypnea
4. Stridor
5. Nyeri dada
6. Batuk
7. Sinkop
8. hemoptisis



F. Diagnosis
Pemeriksaan obyektif yang dapat dilakukan meliputi :
1. Pemeriksaan invansif (venografi)
2. Pemeriksaan non invansif ( compression ultrasound= CUS, impedance phletysmography=IPG dan magnetic resonance venography = MRV).
Venografi merupakan gold standar untuk diagnosis TVD.
CUS salah satu cara cara pemeriksaan untuk TVD proksimal.
3. Jika hasil pemeriksaan non invasive ini negative sedangkan secara klinis tetap patut diduga terjadi TVD.
4. Ultrasonografi dan ultrasonografi dopler secara akut dapat mengidentifikasi thrombosis vena proksimal.
5. Computed tomografi atau CT dipertimbangkan sebagai pemeriksaan yang paling akurat dalam mengidentifikasi TVD panggul dan abdomen.
6. Angiografi paru merupakan gold standar untuk diagnosis EP
G. Diagnosis banding
1. Pielonefritis
2. Appendixcitis
3. Hematoma ligament yang luas
4. Torsi adneksa
5. Abses pelvis
6. Nefrolitiasis
7. Demam obat
8. Sindrom viral
H. Komplikasi
1. TVS
Pelviotromboplebitis
• Komplikasi pada paru-paru : infark, abses, pneumonia
• Komplikasi pada ginjal sinistra : nyeri mendadak, yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria
• Komplikasi pada persendian, mata dan jaringan subcutan
• tromboflebitisseptik


2. TVD
• Kadang-kadang thrombosis menutup sama sekali vena femoralis dengan akibat timbulnya edema yang padat pada kaki dan nyeri yang sangat hebat. Sesudah keadaan menjadi tenang, bias tertinggal sindroma pasca flebitis, terdiri atas edema, varices, eksema dan ulkus pada kaki.
• Emboli paru
3. Emboli paru
• Emboli paru besar dapat menutup arteria pulmonalis serta menimbulkan syok dan kematian.
• Emboli paru menimbulkan gawat darurat kardiovaskuler dan sindrom pernafasan berat yaitu adanya dyspnea, nyeri dada dan cianosis.

I. Penatalaksanaan
1. Trombosis ringan khususnya dari vena -vena di bawah permukaan ditangani dengan :
• Istirahat dengan kaki agak tinggi
• Pemberian obat – obat seperti asidumasetilosalisilikum
• Jika ada tanda peradangan, dapat diberi anti biotika
• Segera setelah rasa nyeri hilang, penderita dianjurkan untuk mulai berjalan
2. Pelviotromboplebitis
• Rawat inap : penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya dan mencegah terjadinya embolipulmonum
• Terapi medic : pemberian antibiotika, heparin jika terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonum
• Terapi operatif : pengikatan vena cava inferior dan vena ovarika jika emboliseptik terus berlangsung sampai mencapai paru – paru meskipun sedang dilakukan heparinisasi




3. Tromboplebitis femoralis
• Perawatan : kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, melakukan kompresi pada kaki. Setelah dimobilisasi, kaki hendaknya tetap dibalut elastic atau memakai kaos kaki panjang yang elastic selama mungkin.
• Mengingat kondisi ibu yang sangat jelek, sebaiknya jangan menyusui
• Terapi medik : pemberian antibiotika dan analgetika
4. TVD membutuhkan rujukan dokter segera untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
• Stocking untuk menekan
• Terapi antikoagulan dengan heparin melalui intravena lebih dari 40.000 U setiap hari
• Wafarin diberikan mula-mula 10 mg sehari, kemudian 3 mg sehari.
• Pengobatan dilanjutkan selama 6 minggu untuk kemudian dikurangi dan dihentikan dalam 2 minggu
• Pemberian analgesic
• Istirahat total
5. Emboli paru :
• Usaha menanggulangi syock
• Pemberian antikoagulan
• Pada embolus kecil yang timbul berulang dapat dipertimbangkan mengikat vena di atas tempat thrombus












BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TROMBOEMBOLI

A. Pengkajian
1. Perlunya data factor risiko terjadinya tromboemboli yaitu :
Faktor risiko umum terjadinya tromboemboli :
• Tromboemboli herediter (mutasi factor )
• Riwayat tromboemboli sebelumnya
• Penggunaan katup jantung artificial
• Fibrilasi atrial
• Sindroma antifosfolipid
Faktor risiko khusus yang meningkatkan kecenderungan tromboemboli adalah :
 Bedah kebidanan,( SC)
 Persalinan pervaginam dengan tindakan
 Usia lanjut ibu hamil dan melahirkan
 Dupresi laktasi dengan menggunakan preparat estrogen
 Sickle cell disease
 Riwayat tromboflebitis sebelumnya
 Penyakit jantung
 Immobilisasi yang lama
 Obesitas
 Infeksi maternal dan insufisiensi vena kronik
 Multipara
 Varises
 Infeksi nifas
Faktor risiko penting terjadinya tromboemboli :
• Merokok
• Preeklamsia
• Persalinan lama
• Anemia
• Perdarahan
2. Pengkajian yang komprehensif berfokus pada adanya data obyektif dan subyektif yang mendukung adanya tromboemboli,
Data focus yang didapatkan :
• Manifestasi klinik klasik yang disebut dengan phlegmasia alba dolens atau milk yaitu berupa edema tungkai dan paha
• Disertai rasa nyeri yang hebat
• Sianosis local
• Demam yang terjadi karena terlibatnya vena dalam dari kaki sampai region illeofemoral
• Nyeri pada otot betis baik spontan ataupun akibat peregangan tendon Achilles (homan’s sign) tidak mempunyai arti klinis yang bermakna karena tanda yang sama seringkali ditemukan pada awal masa nifas akibat tekanan oleh peyangga betis meja obstetric saat persalinan.
Derajat nyeri tidak berhubungan dengan risiko terjadinya emboli banyak penderita emboli paru yang sebelumnya tidak menunjukkan tanda – tanda thrombosis vena.
3. Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan :
• Laboratorium
• Foto Thoraks
• Sonografi
4. Analisa data
Data yang didapatkan dikelompokkan dalam karakteristik jenis tromboemboli yang mempunyai data khusus meskipun pada dasarnya hampir sama yaitu :
• Adanya nyeri
• Hipotermi atau hipertermi
• Pemenuhan ADLmengalami hambatan
• Gangguan konsep diri
• Risiko infeksi
• Proses infeksi
• Hambatan menyusui

B. Diagnosa yang mungkin muncul
1. Nyeri/kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan :
• Proses infeksi
2. Ansietas/harga diri rendah/gangguan citra tubuh berhubungan dengan :
• Akibat infeksi jangka panjang
• Efek yang dipersepsikan pada hubungan seksual dan proses keluarga
3. Proses menyusui tidak efektif berhubungan dengan :
• Nyeri
• Tirah baring lama
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan :
• Tranmisi/pencegahan infeksi/enfeksi berulang
• Penatalaksanaan dan penyebab infeksi
5. Risiko tinggi gangguan peran menjadi orang tua yang berhubungan dengan :
• Rasa takut terhadap penyebaran infeksi
6. Perubahan pola eliminasi yang berhubungan dengan :
• Tirah baring lama
• Adanya edema
• Nyeri
• Gangguan fungsi urinarius
7. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan :
• Komplikasi yang tidak diharapkan pada pemulihan pasca partum
• Kemungkinan harus berpisah dari bayi baru lahir
C. Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan dirumuskan secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan fisik dan psikososial ibu.
Hasil akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Infeksi ibu akan sembuh
2. Ibu akan mengalami penurunan nyeri atau nyeri akan hilang,edema hilang,tidak terjadi tromboemboli
3. Ibu akan kembali memperoleh fungsi kemihnya yang sebelumnya dan pola eliminasinya tanpa akibat atau infeksi ulang
4. Ibu akan mengatakan bahwa kecemasanya berkurang
5. Ibu akan mengidentifikasi dan mampu menyebutkan etiologi, penatalaksanaan, dan dugaan perjalanan infeksi dan pencegahanya.
6. Tidak terjadi komplikasi
7. Proses menyusui kembali efektif
D. Evaluasi keperawatan
1. .Tidak adanya infeksi
2. Nyeri hilang, tidak ada edema dan tidak terjadi tromboemboli
3. Fungsi kemih akan kembali normal
4. Kecemasan berkurang
5. Pengetahuan ibu bertambah setelah dilakukan tindakan keperawatan
6. Tidak adanya komplikasi
7. Menyusui kembali efektif












Daftar pustaka

1. Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D. (1995). Maternity nursing. (4th ed.), Mosby: Years Book-Inc.
2. Pilliteri, A. (2003). Maternal & child health nursing care of the chilbearing & childrearing family. (4 th ed.), Philadelphia: Williams & Wilkins.
3. Abdul Bari Saifudin,SpOG,MPH,dr,prof, Buku Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal, 2000, JNPKKR-POGI,Jkarta
4. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., & Bobak, I.M.(2000). Maternity women’s health care. (7 nd ed. ),
5. Hanifa Wiknjosastro,(1991), Ilmu Kebidanan,Yayasan Bina Pustaka Sarwono P, Jakarta
6. Hariadi.R,(2004), Ilmu Kedokteran Fetomartenal edisi perdana, Himpunan Kedokteran Fetomaternal-POGI,Surabaya