komunitas

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan masyarakat menurut Hilleboe merupakan ilmu dan seni pengaplikasian pengetahuan dan keahlian kedokteran dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan usaha komunitas yang terorganisir untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut Hanlon tujuan dari praktek kesehatan masyarakan antara lain untuk mencegah penyakit, mencegah agar usia tetap lama dan meningkatkan kesehatan dan efisiensi melalui organisasi yang terorganisir.
Keperawatan komunitas merupakan model atau bentuk upaya kesehatan yang terdiri dari berbagai tatanan pelayanan kesehatan dimasyarakat yang terkoordinasi, terarah, terpadu, dan terfokus pada upaya penyehatan masyarakat. Sesuai dengan makna dari keperawatan komunitas tidak hanya berorientasi kepada tempat dimana perawat bekerja tetapi merupakan satu rangkaian dari rumahsakit kemasyarakat. Artinya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan kelanjutan pelayanan kesehatan dari rumah sakit kepada pelayanan kesehatan dimasyarakat.
Fokus praktek keperawatan kesehatan komunitas adalah pengidentifikasian populasi dan pengaturan layanan yang secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi keadaan komunitas tersebut. Oleh karena itu, tugas perawat dalam lingkup ini adalah tetap menjaga perspektif tersebut bahwa komunitas sebagai satu kesatuan klien.
Dalam praktek profesi Ners mahasiswa STIKes Aisyiyah Yogyakarta yang berpraktek di Dusun Bedoyo, Karangsewu, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta Tahun 2008 menemukan beberapa masalah kesehatan dari hasil pengkajian di Dusun tersebut, antara lain sebagai berikut :
Dusun Bedoyo terdiri dari RW 05 dengan 3 RT yaitu RT 9, 10, 11 dan RW 06 dengan 2 RT yaitu RT 12 dan 13. Jumlah penduduk keseluruhan sejumlah 538 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 142 kepala keluarga.
Jumlah balita yang terdapat didusun tersebut sejumlah 20 balita, adapun frekuensi kunjungan balita yang masih aktif sejumlah 18 balita dan yang tidak aktif 2 balita. Karena tempat yang jauh dan kesibukan orang tua. Adapun jumlah balita yang sudah imunisasi lengkap 20 balita. Status gizi balita digaris merah 2 balita, kuning 5 balita, hijau 13 balita.
Kepemilikan sumber air bersih di Dusun Bedoyo yang menggunakan sumur gali dengan kualitas fisik air bersih yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 67 KK. Kebiasaan masyarakat dalam BAB di WC pribadi sebanyak 55 KK, di sungai sebanyak 9 KK, dan di WC tetangga sebanyak 3 KK. Kepemilikan jamban terdapat 55 KK dan 12 yang tidak mempunyai jamban. Jenis jamban yang digunakan masyarakat yaitu, WC leher angsa sebanyak 55 KK, WC cemplung sebanyak 6 KK, Closet sebanyak 4 KK dan WC gali sebanyak 2 KK. Pembuangan sampah rumah tangga yang dilakukan antara lain : buang sampah disungai 4 KK, ditimbun 8 KK, dan dibakar 58 KK.
Warga dusun Bedoyo sebanyak 70 orang yang dikaji didapatkan hasil: yang mengalami diare sebanyak 60 orang dan yang mengalami hipertensi sebanyak 10 orang. Di Dusun Bedoyo tidak ada fasilitas posyandu lansia, sehingga sebagian besar lansia memeriksakan kesehatannya ke praktik dokter swasta dan rumah sakit terdekat.





B. Tujuan
Berdasarkan masalah kesehatan komunitas yang ada di Dusun Bedoyo diharapkan :
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Bedoyo sesuai dengan masalah kesehatan yang ada berdasarkan konsep dan teori keperawatan komunitas
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa dapat melakukan pengkajian komunitas di Dusun Bedoyo sesuai dengan masalah kesehatan yang ada.
2) Mahasiswa dapat merumuskan masalah dan membuat prioritas masalah kesehatan di Dusun Bedoyo.
3) Mahasiswa dapat membuat rencana asuhan keperawatan komunitas di Dusun Bedoyo
4) Mahasiswa dapat melaksanakan implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas di Dusun Bedoyo

C. SASARAN
Sasaran asuhan keperawatan komunitas akan dilaksanakan Di Dusun Bedoyo dengan jumlah penduduk 538 jiwa dan 142 KK yang terdiri dari : RW 05 dengan jumlah 101 KK yang terdiri dari RT: 09 dengan jumlah 37 KK, RT : 10 dengan jumlah 39 KK , dan RT :11 dengan jumlah 25 KK sedangkan RW 06 dengan jumlah 41 KK terdiri RT: 12 dengan jumlah 19 KK dan RT :13 dengan jumlah 22 KK.





D. STRATEGI
Strategi yang digunakan untuk mengkaji masalah kesehatan komunitas yang ada di Dusun Bedoyo, dengan:
a) Wawancara
Strategi yang digunakan dengan wawancara langsung yang dilakukan pada saat pelaksanaan MMD 1 dalam kegiatan warga Dusun Bedoyo, seperti : pengajian remaja, pengajian bapak-bapak dan arisan ibu-ibu Dusun Bedoyo serta posyandu balita.
b) Observasi
Strategi yang digunakan dengan observasi langsung pada saat pengkajian keperawatan komunitas selama 1 minggu di lingkungan warga Dusun Bedoyo.
c) Dokumentasi
Laporan keperawatan komunitas dibuat secara terperinci yang sesuai dengan format pengkajian asuhan keperawatan komunitas.

E.METODE DAN ALAT
Populasi di Dusun Bedoyo sebanyak 142 KK, dengan jumlah penduduk total sebanyak 538 jiwa. Sampel yang digunakan dalam pengkajian komunitas khususnya masalah kesehatan sebanyak 70 KK dengan jumlah penduduk 236 jiwa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random sampling untuk kuesioner PHBS dan diare, dimana sampel diambil secara acak pada setiap RT yang ada di Dusun Bedoyo sebanyak 14 sampai 15 KK sedangkan kuesioner hipertensi dengan cara pemeriksaan fisik dan wawancara langsung pada penderita hipertensi sebanyak 10 orang.
Alat yang digunakan dalam pengkajian komunitas menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga masalah kesehatan diantaranya : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 21 item pertanyaan, diare sebanyak 9 item pertanyaan dan hipertensi sebanyak 10 item pertanyaan. Kuesioner tidak di lakukan uji validitas dan reliabilitas, karena kuesioner berisi tentang perilaku kesehatan sehari-hari masyarakat di Dusun Bedoyo.

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a) Masyarakat Dusun Bedoyo bersedia berpartisipasi dalam kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa selama 3 bulan.
b) Agenda dari kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3 bulan sudah dipersiapkan sesuai jadwal yang ditargetkan.
2. Evaluasi Proses
a) Masyarakat berperan aktif selama kegiatan yang sedang dilaksanakan.
b) Alat atau media dapat membantu masyarakat dalam penyampaian materi.
c) Masyarakat dapat menerima penjelasan dengan baik tentang masalah-masalah yang ada dikomunitas.
3. Evaluasi Hasil
a) Masyarakat dusun Bedoyo dapat melaksanakan implementasi dari asuhan keperawatan yang akan dilakukan.
b) Masyarakat dusun Bedoyo menjadi lebih peduli tentang kesehatan.
c) Status kesehatan masyarakat dusun Bedoyo semakin baik.
BAB II
TINJAUAN TEORI

1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku serta melakukan pendekatan pimpinan (advokasi), bina usaha dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dalam tatanan masing-masing agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
b. Tujuan
Program PHBS merupakan program yang bertujuan memberikan pengalaman dan berupaya menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahua, sikap dan perilaku sehingga masyarakat sadar dan mampu menciptakan PHBS melalui pendekatan advokasi, bina usaha dan pemberdayaan masyarakat.




c. Macam-macam tatanan PHBS
1) PHBS dalam tatanan keluarga
a) Pengertian
PHBS dalam tatanan keluarga merupakan suatu program berupaya meningkatkan kemampuan dan kemandiran keluarga untuk hidup sehat.
b) Sasaran
1) Sasaran primer adalah sasaran yang akan diubah
perilakunya yaitu anggota keluarga yang bermasalah
2) Sasaran sekunder adalah sasaran yang diharapakan dapat mempengaruhi dan disegani oleh sasaran primer, yaitu: Toma dan Toga, PKK, kader kesehatan dan LSM
3) Sasaran tersier adalah sasaran yang dapat menunjang dan mendukung dalam pendanaan, kebijakan dan kegiatan untuk mencapai PHBS ditatanan keluarga, yaitu: kepala desa, Swasta dan Camat, PKK, Toma dan Toga.
c) Indikator
1) Perilaku
- Pertolongan persalianan oleh tenaga kesehatan
- Pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan
- Keikutsertaan KB
- Imunisasi dan penimbangan balita
- Pemberian tablet Fe bagi ibu hamil
- Kebersihan dan kebiasaan gosok gigi
- Kebiasaan makan minimal 2 kali/hari
- Tidak merokok
- Penyakit AIDS
- Dana sehat/ Jaminan Pemberian Kesehatan
Masyarakat
2) Lingkungan
- Adanya jamban dan air bersih
- Ada tempat sampah dan air terbebas dari jentik nyamuk

d) Pendataan / pemantauan data tentang PHBS diperoleh dari pendataan yang ada ditingkatan keluarga,dusun dan kecamatan :
1) PHBS dalam tempat-tempat umum adalah upaya pemberdayaan PHBS ditempat-tempat umum untuk menggali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi dan memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.
2) PHBS dalam tatanan sarana kesehatan adalah upaya membudayakan PHBS masyarakat ditempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehtaan seperti: Puskesmas, RS/RSB dan balai pengobatan.


e) Tahapan perwujudan PHBS dalam tatanan keluarga
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Sosialisasi dan advokasi kesehatan
b. Persiapan penunjang
2. Tahap pengkajian, meliputi :
a. Pengkajian masalah kesehatan
b. Pengkajian masalah PHBS
c. Pemetaan wilayah
d. Pengkajian sumber daya
3. Tahap perencanaan, meliputi :
a. Perumusan tujuan
b. Perencanaan kegiatan intervensi
c. Perencanaan pelaksanaan kegiatan
4. Tahap penggerakan pelaksanaan
Tahap penggerakan pelaksanaan merupakan tahap pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal kegatan yang telah di susun dengan mengikut sertakan lintas program, lintas sector dan masyarakat serta swasta.
5. Tahap pemantauan dan penilaian
Tahap ini diperlukan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan intervensi yang telah dilakukan, yang selanjutnya dilakukan penyuluhan kesehatan masyarakat.

2) PHBS dalam tatanan tempat-tempat umum
a. Definisi
PHBS dalam tatanan tempat umum adalah upaya pemberdayaan perilaku hidup bersih dan sehat ditempat-tempat umum untuk menggali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.
b. Tujuan
1) Tujuan umum
Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat ditempat tertinggi ditempat-tempat umum khususnya pasar, warung makan dan tempat-tempat ibadah lainnya.
2) Tujuan khusus
Petugas dikabupaten dan puskesmas mampu melakukan pembinaan PHBS sehingga dapat meningkatkan kualitas PNBS ditatanan pasar, warung makan, dan tempat ibadah.
c. Ruang lingkup dan sasaran
1) Sasaran primer
Sasaran primer adalah mereka yang diharapkan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, bagi diri sendiri dan keluarganya, antara lain:
a) Tatanan pasar: pedagang, petugas kebersihan asar, petugas keamanan pasar dan masyarakat pengunjung


b) Tatanan warung : konsumen dan pengelola warung makan
c) Tatanan tempat ibadah: jama’ah, pengurus tempat ibadah dan remaja masjid
2) Sasaran sekunder
Sasaran sekunder yaitu: mereka yang mempunyai pengaruh, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung terhadap sasaran primer dalam mewujudkan PHBS, antara lain:
a) Pasar : kepala pasar dan staf pengelola pasar, kepala kebersihan pasar dan kepala pengamanan pasar
b) Warung : pemilik warung dan petugas dinas pariwisata
c) Tempat ibadah: pengurus tempat ibdah, LSM agama dan petugas Departemen Agama kabupaten/kota.

3) Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah para pengambil keputusan, penentu kebijakan dan penyandang dana yang diharapkan memberikan dukungan baik secara politis maupun kebijakan dan dukungan dana untuk keberhasilan mewujudkan PHBS ditatanan-tatanan tempat umum, antara lain:
a) Tatanan pasar : bupati atau walikota, DPRD dan kepala dinas pasar.


b) Tatanan warung makan : bupati/walikota dan DPRD tingkat II
c) Tatanan tempat ibadah : bupati atau walikota dan ketua DPRD tingkat II.

d. Langkah perwujudan program PHBS di tempat umum
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perwujudan PHBS ditatanan tempat-tempat umum, sebagai berikut:
1) Mengarahkan dan membimbing pelaksanaan pengkajian PHBS
2) Mengarahkan dan membimbing proses penyusunan dan rencana kegiatan PHBS.
3) Melakukan monitoring dan supervise pelaksanaan PHBS.
4) Membantu proses penilaian PHBS
5) Menindaklanjuti hasil penilaian.

e. Tahapan PHBS ditempat-tempat umum, meliputi:
1) Tahapan persiapan, berupa: persiapan sumber daya manusia, pertemuan lintas program dan lintas sector, pelatihan PHBS, persiapan sarana dan dana serta persiapan administrasi.
2) Tahap pengkajian.
Pengkajian dilaksanakan oleh tim PHBS yang berasal dari lintas program dan sektoral serta pengurus organisasi ditempat umum. Langkah-langkah tahap pengkajian, antara lain:
a) Menentukan sasaran
b) Pembagian tugas untuk mengkaji PHBS ditatanan tempat umum
c) Pelaksanaan pengkajian
d) Rekapitulasi atau analisis data hasil pengkajian tingkat kecamatan dan kabupaten
e) Pelaksanaan diskusi kelompok terarah atau wawancara mendalam di puskesmas.
f) Penentuan prioritas masalah PHBS
3) Tahap perencanaan
Tahap ini dilakukan dengan menentukan prioritas masalah PHBS ditempa-tempat umum, membuat rumusan tujuan, rumusan rencana kegiatan, rencana sumber daya dan rencana pelaksanaan kegiatan atau Plan Of Action (POA)
4) Tahap penggerakan dan pelaksanaan
Tahap penggerakan dan pelaksanaa,n meliputi:
a) Melakukan strategi baik advokasi, bina usaha pada berbagai kesempatan.
b) Membuat laopran hasil kegiatan intervensi dalam bentuk laporan yang disertai dokumentasi.
c) Melaporkan hasil intervensi kepada lintas program atau lintas sector tingakat kabupaten/ kecamatan.

5) Tahap pemantauan dan penilaian
Tahap pemantauan dan penilaian dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh program PHBS berjalan dan memberikan hasil seperti yang diharapkan.

3) PHBS dalam tatanan sarana kesehatan
a. Definisi
PHBS dalam tatanan sarana kesehatan adalah upaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan seperti: puskesmas, rumah sakit, rumah sakit bersalin dan balai pengobatan.
b. Tujuan
1) Tujuan umum
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat disarana kesehatan.
2) Tujuan khusus
Petugas kesehatan disaranak kesehatan mampu melakukan pembinaan program PHBS sehingga dapat meningkatkan PHBS ditatanan rumah sakit, puskesmas, RSB dan balai pengobatan.


c. Ruang lingkup dan sasaran
1) Ruang lingkup rumah sakit :
a) Sasaran primer : petugas kesehatan dirumah sakit, petugas rumah sakit dan masyarakat yang tinggal disekitar rumah sakit
b) Sasaran sekunder : direktur rumah sakit
c) Sasaran tersier : kepala Dinkes kabupaten atau kota, bupati atau walikota, Bapedda dan camat

2) Ruang lingkup puskesmas
a) Sasaran primer : pengunjung puskesmas, masyarakat yang tinggal disekitar puskesmas.
b) Sasaran sekunder : kepala puskesmas dan staf.
c) Sasaran tersier : kepala Dinkes kabupaten atau kota, bupati atau walikota, Bapedda camat dan organisasi profesi ( IDI, PPNI, IBI)

3) Ruang lingkup RSB
a) Sasaran primer : petugas di RSB atau RB.
b) Sasaran sekunder : direktur RSB atau RB
c) Sasaran tersier seperti pada sasaran tersier ruang lingkup rumah sakit dan puskesmas.

d. Langkah-langkah program PHBS ditatanan sarana kesehatan
1) Diseminasi informasi program PHBS kepada petugas disarana kesehatan dan lintas program ditingkat kabupaten/ kota.
2) Mengarahkan dan membimbing pelaksanaan pengkajian PHBS.
3) Mengarahakan dan membimbing proses penyususna rencana kegiatan PHBS.
4) Melakukan monitoring dan supervise pelaksanaan PHBS.
5) Membantu proses penilaian PHBS
6) Menindaklanjuti hasil penilaian.

e. Tahapan PHBS ditatanan sarana kesehatan
Tahapan PHBS ditatanan sarana kesehatan meliputi:
1) Tahap persiapan : desiminasi informasi, persiapan sarana, persiapan administrasi dan pelaksanaan kegiatan.
2) Tahap pengkajian : dilakukan oleh petugas di masing-masing ditatanan sarana kesehatan tentang masalah penyakit, PHBS dan sumberdaya.
3) Tahap perencanaan : dilakukan untuk menentukan prioritas masalah, rumusan tujuan dan menentukan jenis kegiatan.
4) Tahap penggerakan dan pelaksanaan : pemberdayaan, pembianaan usaha, advokasi.
5) Tahap pemantauan dan penilaian : untuk mengetahui seberapa jauh program PHBS telah berjalan dan memberikan hasil.
d. Indikator PHBS
1. Kesehatan ibu dan anak (KIA)
a) Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan ibu :
1) Memeriksakan diri secara rutin ke bidan atau puskesmas.
2) Dianjurkan untuk menjadi aseptor KB
3) Selama masa kehamilan, selayaknya ibu mendapatkan dua kali imunisasi TT
4) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
5) Mengikuti keluarga berencana
6) Makan-makanan yang bergizi
b) Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan anak:
1) Menimbang balita setiap bulan
2) Anak mendapatkan imunisasi lengkap
3) Memberikan bayi ASI ekslusif minimal selama 6 bulan
4) Membawa anak ke Rumah Sakit bila anak sakit atau perkembangannya kurang baik.
5) Membiasakan anak hidup bersih sejak dini.


2. Kesehatan lingkungan
a) Air bersih
1) Meminum air bersih yang sudah dimasak sampai mendidih.
2) Jarak sumber air bersih dengan tempat pembuangan air limbah lebih dari 10 meter
3) Air yang digunakan tidak berwarna, tidak keruh, tidak berasa, tidak berbau.
4) Tempat penyimpanan air haruslah dibersihkan dan ditutup agar tidak terkena kotoran dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibt penyakit atau nyamuk demam berdarah.
5) Peliharalah selalu sarana penyimpanan air bersih yang dimiliki dengan cara membersihkannya agar sumber mata air tetap terjaga kebersihannya.
b) Penggunaan jamban sehat
1) Jamban atau WC sekurang-kurangnya 10 meter dari sumber air bersih.
2) Jamban yang sehat tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penularan penyakit.
3) Peliharalah jamban sehat agar selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat.
c) Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah yang baik dan tidak mengganggu kesehatan, antara lain:
1) Membuang sampah pada tempat samaph dan usahakan menutup.
2) Kuburlah barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti: plastik bekas, kaleng bekas dan lain-lain.
3) Pemanfaatan sampah untuk daur ulang.
3. Gizi seimbang
Gizi seimbang dijaga dengan cara: makan-makanan sumber karbohidrat ½ dari kebutuhan energi, membatasi konsumsi lemak sampah ¼ dari kebutuhan energi, konsumsi garam beryodium, memakan-makanan sumber zat besi, meminum air bersih yang aman dan cukup.

4. Gaya hidup
Gaya hidup adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan hidup yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam gaya hidup sehat, antara lain:
a) Makan aneka ragam makanan sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang, tinggi serat rendah serat, tidak berlebihan serta selalu memantau berat badan.
b) Melakukan olahraga teratur agar jantung dan paru-paru sehat.
c) Mengendalikan stress
d) Tidak merokok untuk mencegah penyakit bronkhitis, jantung koroner dan kanker paru-paru.
e) Tidak minum-minuman beralkohol, obat sembarangan dan narkoba.
f) Tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah untuk menghindari AIDS dan HIV.
g) Makan-makanan sehat dan bergizi.
h) Olahraga secara teratur.
i) Mengindari rokok.
5. Peningkatan upaya kesehatan melalui dana sehat atau JPKM
Keuntungan yang dapat diperoleh dari dana sehat atau JPKM, antara lain:
a) Keluarga dan masyarakat dapat meningkatkan taraf kesehatannya.
b) Beban biaya untuk peningkatan kesehatan dapat ditanggulangi.

2) Hipertensi
a. Definisi
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah. Hipertensi adalah adanya peningkatan tekanan darah sistolik diatas atau sama dengan 135 mmHg dan atau tekanan diastolik diatas atau sama dengan 85 mmHg (Lanny, 2004)
b. Etiologi
Kasus hipertensi sebanyak 90 % kasus penyebab tidak diketahui. Namun dapat juga sekunder akibat penyakit jantung/ginjal, diabetes, atau tumor dari kelenjar adrenal, obat-obatan, maupun kehamilan. Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease atau heterogeneous group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi. Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Hipertensi Primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebabnya. Faktor yang diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti :
a) Bertambahnya umur
b) Stres psikologis
c) Hereditas (keturunan).
2) Hipertensi Sekunder yang penyebabnya boleh dikatakan telah pasti, misalnya:
a) ginjal yang tidak berfungsi
b) pemakaian kontrasepsi oral
c) terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah
3) Klasifikasi
Penyakit hipertensi dapat dipicu oleh 2 golongan diantaranya: golongan pertama ( Hipertensi yang tidak dapat dikontrol) adalah keturunan, jenis kelamin, dan umur. Sedangkan golongan kedua (hipertensi yang dapat dikontrol adalah kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Penyakit hipertensi menurut WHO (Word Health Organization) memberikan batasan normalnya adalah 140/90mmHg dan tekanan sama atau > 160/95 mmHg dinyatakan hipertensi.
Menurut MN Kaplan (Bapak Ilmu Penyakit Dalam) memberikan batasan dengan membedakan usia dan jenis kelamin sebagai berikut:
1) Pria usia < 45 tahun dengan posisi berbaring yang tekanan darah ≥ 130/90 mmHg dikatakan hipertensi 2) Pria usia > 45 tahun dengan posisi berbaring yang tekanan darah 145/95 mmHg dikatakan hipertensi
3) Wanita dengan tekanan darah > 160/90 mmHg dikatakan hipertensi

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg



d.Faktor Risiko
Faktor resiko yang dapat memperberat terjadinya hipertensi yaitu:
1) Pria dengan usia diatas 45 tahun dan wanita diatas 55 tahun
2) Kelebihan berat badan (obesitas)
3) Memiliki gaya hidup tidak sehat (merokok, minum alkohol, suka menyantap makanan high cholesterol, stress)
4) Mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi.
5) Termasuk golongan pra hipertensi (tekanan darah diantara 120/80 - 140/90 mmHg).

e.Tanda dan Gejala
Penderita, hipertensi sebagian besar tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut :
1) Sakit kepala
2) Kelelahan
3) Mual
4) Muntah
5) Sesak nafas
6) Gelisah
7) Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
f.Penanganan
Prinsip penanganan pada penderita hipertensi :
1) Menurunkan tekanan darah sampai normal
2) Meningkatkan kemungkinan kualitas dan harapan hidup penderita.
3) Mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Penanganan secara umum pada penderita hipertensi adalah untuk mengurangi faktor resiko terjadinya peningkatan tekanan darah. Penatalaksanaan umum adalah penatalakasanaan tanpa obat-obatan yang mempunyai keuntungan, terutama pada pengobatan hipertensi ringan. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah
a) Diet rendah garam dengan mengurangi konsumsi garam dari 10 gram/hari menjadi 5 gram/hari untuk menurunkan tekanan darah, diet rendah garam juga berfungsi untuk mengurangi resiko hipokalemi yang timbul pada pengobatan dengan diuretik.
b) Diet rendah lemak telah terbukti pula bisa menurunkan tekanan darah.
c) Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol.
4) Menurunkan berat badan, setiap penurunan 1 kg berat badan akan menurunkan tekanan darah sekitar 1,5 – 2,5 mmHg.
5) Olahraga teratur : berguna untuk membakar timbunan lemak dan menurunkan berat badan, menurunkan tekanan perifer dan menimbulkan perasaan santai, yang kesemuanya berakibat kepada penurunan tekanan darah.
6) Relaksasi dan rekreasi serta cukup istirahat sangat berguna untuk mengurangi atau menghilangkan stres.
7) Konsumsi seledri, pace, ketimun, belimbung wuluh dan bawang putih ternyata
Penanganan hipertensi yang menggunakan farmakologi terdiri dari:
1) Obat-obatan jenis Diuretik (Obat untuk mengurangi stres karena rangsangan ion natrium dan air), seperti: Furosemida, Lasix Retard, Capriaton dll
2) Obat-obatan Beta Blocker ( Obat untuk mengurangi denyut jantung dan keluaran keluaran total darah dari jantung), seperti : Propanolol, Metaprolol asetat dll
3) Obat-obatan Vasodilator (Obat untuk melebarkan pembuluh darah agar dapat mengalir lebih lancar), seperti: Captopril, Captensin, Capoten dll.
4) Obat-obatan inhibitor saraf simpatik (Obat untuk mencegah pengerutan atau penyempitan pembuluh darah dengan menghambat kalsium memasukinsel otot pembuluh darah), seperti: diltiazem, Nifedipine, Verapamil HCI dll
5) Obat-obatan Alpha Blocker (Obat untuk menghambat produksi adrenalin sehingga dapat menurunkan kembali tekanan darah), seperti: Minipress, Cardura dll
g.Komplikasi
1. Stroke merupakan faktor penyebab dari hipertensi karena tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah lemah menjadi pecah. Apabila pembuluh darah pecah di bagian vital yaitu: otak maka akan terjadi perdarahan otak yang dapat berakibat kematian.
2. Kegagalan Jantung tejadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik jantung sehingga jantung tidak mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan oleh tubuh
3. Kerusakan ginjal terjadi karen adanya penyempitan dan penebalan eliran darah yang menuju ginjal berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Adanya gangguan tersebut membuat kerja ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali ke dalam darah.
4. Kerusakan penglihatan menyebabkan pecahnya pembuluh darah dimata sehingga mengakibatkan penglihatan menjadu kabur atau mengalami kebutaan.

h.Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah agar tidak terjadi hipertensi, yaitu:
1. Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun.
2. Berhenti dengan kebiasaan buruk, yaitu: merokok dan minum alkohol
3. Kurangi konsumsi garam dan memperbanyak mengkonsumsi serat dan asupan kaluim.
4. Lakukan latihan aerobik yang bermanfaat untuk mengurangi stress, menurunkan berat badan dan membakar lebih banyak lemak dalam darah setra memperkuat otot-otot jantung.
5. Pelajari cara-cara mengendalikan stres dengan cara:
a) Membuat perencanaan waktu yang baik dan tepat
b) Tentukan urutan prioritas kegiatan berdasarkan kepentingannya
c) Selesaikan pekerjaan yang sedang dikerjakan sebelum memulai tugas
d) Usahakan pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya

3) Diare
a. Pengertian
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan volume keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lender darah (Adrianto, Petrus 2005)
b. Penyebab
1) Faktor infeksi dari bakteri E. Coli, salmonella dll
2) Faktor malabsorbsi
3) Faktor makanan seperti: makanan basi, beracun dan alergai terhadap makanan
4) Faktor psikologis

c. Tanda dan gejala diare
1) Frekuensi BAB lebih dari normal
2) Feses cair kadang-kadng disertai lender dan darah
3) Nafsu makan menurun
4) Warna feses lama-kelamaan menjadi kehijauan
5) Muntah dan badan lemah
6) Adanya lecet disekitar anus
7) Rasa haus meningkat

d. Penanganan diare ringan
1) Hati-hati akan dehidrasi
Diare akan menyebabkan kehilangan cairan tubuh dan mineral sehingga menggangu fungsi tubuh.
2) Membuat larutan dehidrasi
Pembuatan larutan oralit dengan bahan-bahan siapkan satu gelas air matang (± 200 cc) dan tambahkan sepucuk sendok teh garam dapur dan satu sendok teh munjung gula pasir.
3) Minum sedikit demi sedikit
4) Makan-makanan lembut









BAB III
HASIL PENGKAJIAN KOMUNITAS
DI DUSUN BEDOYO KARANGSEWU GALUR KULON PROGO

A. DATA UMUM
1. Data Geografi
a. Lokasi
1) Propinsi daerah tingkat I : D.I. Yogyakarta
2) Kabupaten : Kulon Progo
3) Kecamatan : Galur
4) Kelurahan/Desa : Bedoyo
5) RW : 005 dan 006
6) RT : 09, 10, 11, 12 dan 13
7) Luas Wilayah : 33 Hektar

b. Batas Wilayah
Utara : Desa Karangsewu
Selatan : Desa Banaran
Barat : Desa Gupit
Timur : Desa Kranggan


2. Data demografi
a. Jenis Kelamin
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
JENIS KELAMIN F %
L 123 52, 1
P 113 47, 9
Jumlah 236 100




Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo tahun 2008 memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 123 jiwa (52, 1%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 113 jiwa (47, 9 %)
b. Umur
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Umur
Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
UMUR PENDUDUK F %
< 1 tahun 1 0, 4 1-5 tahun 17 7, 2 > 5-12 tahun 31 13, 1
> 12-18 tahun 33 14, 0
> 18-55 tahun 122 51, 7
> 55 tahun 32 13, 6
Jumlah 236 100
Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa penduduk di Dusun Bedoyo sebagian besar berumur > 18-55 sebanyak 122 jiwa (51,7%) dan paling sedikit berumur < 1 tahun sebanyak 1 jiwa (0, 4%). c. Tingkat Pendidikan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 PENDIDIKAN F % Buta Aksara/tidak sekolah/belum sekolah 25 10, 6 TK 13 5, 5 Tidak tamat SD 0 0 SD 77 32, 6 SLTP 51 21, 6 SMA 61 25, 9 PT 9 3, 8 Jumlah 236 100 Berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo yang berpendidikan SD sebanyak 77 jiwa (32, 6%) dan paling sedikit berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 9 jiwa (3,8%) d. Jenis Pekerjaan Tabel 4 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 PEKERJAAN F % PNS 5 2, 1 Pegawai swasta 13 5, 5 Wiraswasta 21 8, 8 Petani 94 39, 8 Buruh tani 9 3, 9 Pelajar/mahasiswa 68 28, 8 Ibu rumah tangga 26 11, 1 Jumlah 236 100 Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo sebagian besar bekerja sebagai petani sebanyak 94 jiwa (39, 8%), sedangkan yang paling sedikit bekerja sebagai PNS sebanyak 5 jiwa (2, 1%). e. Agama Tabel 5 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Agama Di Dusun Bedoyo tahun 2008 AGAMA F % Islam 236 100 Kristen 0 0 Jumlah 236 100 Berdasarkan tabel 5 penduduk dusun Bedoyo sebagian besar beragam Islam sebanyak 236 orang (100%). B.PHBS 1.Jarak pembuangan air limbah Tabel 1 Distruibusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Pembuangan Air Limbah Di Dusun Bedoyo tahun 2008 JARAK PEMBUANGAN LIMBAH F % < 2 meter 3 4,3 2-5 meter 19 27,2 6-9 meter 22 31,4 10-13 23 32,8 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa sebagian besar pembuangan air limbah berjarak 10-13 meter sebanyak 23 jiwa (32,8 %), dan paling sedikit berjarak < 2 meter sebanyak 3 orang (4,3 %). 2.Sumber air bersih Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Air Bersih Di Dusun Bedoyo tahun 2008 SUMBER AIR BERSIH F % Sumur gali 65 92,8 Sumur pompa 2 2, 9 Penampungan air hujan 0 0 Sungai 0 0 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 2 didaparkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo mendapatkan sumber air bersih berasal dari sumur gali sebanyak 65 jiwa (92, 8%) dan paling sedikit berasal dari sumur pompa sebanyak 2 jiwa (2, 9%) 3. Kebiasaan buang air besar Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Buang Air Besar Di Dusun Bedoyo tahun 2008 KEBIASAAN BUANG AIR BESAR F % Sungai 9 12,8 WC tetangga 3 4,3 Kebun dekat rumah 0 0 WC pribadi 55 78,6 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo memiliki kebiasaan buang air besar di WC pribadi sebanyak 55 jiwa ( 78,6 %) dan paling sedikit buang air besar di WC tetangga. 4. Jenis WC yang digunakan Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis WC yang digunakan Di Dusun Bedoyo tahun 2008 JENIS WC F % WC cemplung 6 8,6 WC leher angsa 55 78,5 Closet (WC duduk) 4 5,7 WC gali 2 2,9 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo memiliki jenis WC leher angsa sebanyak 55 jiwa (78, 5 %) dan paling sedikit memiliki jenis WC gali sebanyak 2 jiwa (2,9 %) 5.Cara membuang sampah Tabel 5 Frekuensi berdasarkan cara membuang sampah Di Dusun Bedoyo tahun 2008 CARA MEMBUANG SAMPAH F % Dibakar 58 82, 8 Ditimbun 8 11, 4 Dibuang kesungai 4 5, 8 Dibiarkan berserakan di halaman rumah 0 0 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo yang membuang sampah dibakar sebanyak 58 jiwa (82, 8%) dan paling sedikit membuang sampah di sungai sebnayak 4 jiwa (5, 8%). 6.Gangguan akibat pembuangan sampah Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gangguan Akibat Pembuangan Sampah Di Dusun Bedoyo tahun 2008 GANGGUAN DENGAN MASALAH SAMPAH F % Pengotoran udara dan air 2 2,9 Mengganggu pemandangan 9 12,8 Penyebab bau kurang sedap 7 10 Menjadi sarang nyamuk 49 70 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 6 didapatkan bahwa gangguan akibat pembuangan sampah yang dilakukan oleh penduduk Dusun Bedoyo yaitu menjadi sarang nyamuk sebanyak 49 jiwa (70 %) dan paling sedikit dapat berakibat pengotoran udara dan air sebanyak 2 jiwa (2,9 %). 7.Tindakan untuk mengusir lalat Tabel 7 Distribusi Frekuensi Berdasarakan Tindakan Untuk Mengusir Lalat Di Dusun Bedoyo tahun 2008 TINDAKAN UNTUK MENGUSIR LALAT F % Dibiarkan saja 31 44, 2 Disemprot dengan obat pengusir lalat 12 17, 1 Menggunakan lem lalat 18 25, 7 Menggunakan obat tabur 9 13, 0 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 7 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo melakukan tindakan untuk mengusir lalat dengan cara dibiarkan saja sebanyak 31 jiwa (44, 2%) dan paling sedikit menggunakan obat tabur sebanyak 9 jiwa (13, 0%). 8.Cara mengolah sayuran sebelum dimasak Tabel 8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Mengolah Sayuran Sebelum Dimasak Di Dusun Bedoyo tahun 2008 CARA MENGOLAH SAYURAN SEBELUM DIMASAK F % Dicuci saja 0 0 Dicuci kemudian dipotong 40 57,1 Dipotong kemudian dicuci 27 38,6 Dipotong tanpa dicuci 0 0 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 8 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo dalam mengolah sayuran sebelum dimasak dengan cara dicuci kemudian dipotong sebanyak 40 jiwa ( 57,1 %) dan paling sedikit dengan cara dipotong kemudian dicuci sebanyak 27 jiwa (38,6 %) 9.Usaha untuk menjaga gizi seimbang keluarga Tabel 9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usaha untuk Menjaga Gizi Seimbang keluarga Di Dusun Bedoyo tahun 2008 USAHA MENJAGA GIZI SEIMBNAG KELUARGA F % Makan aneka ragam makanan 17 24,3 Membatasi konsumsi lemak 2 2,9 Menggunakan garam beryodium 5 7,1 Membiasakan makan teratur 3x sehari 43 61,4 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 9 didapatkan bahwa usaha penduduk Dusun Bedoyo dalam menjaga Gizi seimbang keluarga dengan membiasakan makan teratur 3x sehari sebanyak 43 jiwa ( 61, 4%) dan paling sedikit dengan cara membatasi konsumsi lemak sebanyak 2 jiwa (2,9 %) 10. Jenis pelayanan kesehatan selama ibu hamil Tabel 10 Distribusi Frekuensi Berdasarakan Jenis Pelayanan Kesehatan untuk Ibu Hamil Di Dusun Bedoyo tahun 2008 PELAYANAN KESEHATAN YANG DIGUNAKAN SELAMA HAMIL F % Praktek dokter swasta 13 18,6 Rumah sakit 4 5,7 Puskesmas/posyandu 46 65,7 Balai pengobatan 4 5,7 Tidak menjawab 3 4,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 10 didapatkan bahwa jenis pelayanan kesehatan yang digunakan ibu hamil adalah puskesmas/posyandu sebanyak 46 jiwa (65,7 %) dan paling sedikit berkunjung ke Rumah Sakit dan balai pengobatan sebanyak 4 jiwa (5,7 %) 11. Kunjungan selama kehamilan Tabel 11 Distribusi Frekuensi berdasarkan Kunjungan Selama Kehamilan Di Dusun Bedoyo tahun 2008 KUNJUNGAN SELAMA KEHAMILAN F % 1 kali 3 4,3 3 kali 13 18,6 5 kali 35 50 Tidak pernah 9 12,8 Tidak menjawab 10 14,3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 11 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo khususnya ibu hamil sebagian besar melakukan kunjungan 5 kali selama kehamilan sebanyak 35 jiwa (50 %) dan paling sedikit 1 kali sebanyak 3 jiwa (4,3 %) 12. Kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan Tabel 12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Buruk Yang Mengganggu Kesehatan Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 KEBIASAAN BURUK YANG MENGGANGGU KESEHATAN F % Merokok 37 52,8 Buang air besar sembarangan 11 15,8 Membuang sampah kesungai 5 7, 1 Menutup jendela rumah setiap hari 14 20 Tidak menjawab 3 4.3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 12 didapatkan bahwa menurut penduduk penduduk Dusun Bedoyo kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan merokok sebanyak 37 jiwa (55, 2%) dan paling sedikitkebiasaan buruk membuang sampah ke sungai sebanyak 5 jiwa (7, 5%). 13. Prasarana olah raga yang digunakan Tabel 13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Prasarana Olah Raga Yang Digunakan Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 PRASARANA OLAH RAGA YANG DIGUNAKAN F % Lapangan basket 1 1,4 Lapangan volley 15 21, 4 Sawah 22 31,5 Lapangan sepak bola 32 45, 7 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 13 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo sebagian besar menggunakan prasarana dalam kegiatan olahraga di lapangan sepak bola sebanyak 32 jiwa ( 45, 7%) dan paling sedikit di lapangan basket sebanyak 1 jiwa (1, 4%) 14. Cara untuk menghindari stress Tabel 14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Untuk Menghindari Stress Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 CARA UNTUK MENGHINDARI STRESS F % Tidur 18 25,7 Banyak makan 3 4,3 Santai 46 65.7 Mengurung diri di kamar 0 0 Tidak menjawab 3 4.3 Jumlah 70 100 Berdasarakan tabel 14 didapatkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo menghindari stress dengan cara santai sebanyak 46 jiwa (65,7%) dan paling sedikit dengan cara banyak makan sebanyak 3 jiwa (4,3%) 15. Fasilitas yang digunakan untuk meningkatkan status kesehatan Tabel 15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Fasilitas Yang Digunakan Untuk Meningkatkan Status Kesehatan Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 FASILITAS UNTUK MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN F % JPKM 6 8,6 Dana sehat 0 0 Askeskin 35 50 Tidak punya 26 37,1 Askes 2 2,9 Tidak menjawab 1 1.4 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 15 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo dalam meningkatkan status kesehatan biasanya menggunakan fasilitas askeskin sebanyak 35 jiwa (50,%) dan paling sedikit menggunakan askes sebnayak 2 jiwa (2, 9%) 16. Imunisasi tetanus pada ibu hamil Tabel 16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Imunisasi Tetanus Pada Ibu Hamil Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 IMUNISASI TETANUS PADA IBU HAMIL F % 1 kali 20 28.6 2 kali 25 35.7 3 kali 5 7.1 4 kali 5 7,1 Tidak menjawab 15 21.5 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 16 didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang mendapat imunisasi tetanus sebanyak 2 kali ada 25 jiwa (35.7%) dan paling sedikit sebanyak 3 dan 4 kali ada 5 jiwa (7,1%) 17. Vitamin penambah darah pada ibu hamil Tabel 17 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Vitamin Penambah Darah Pada Ibu Hamil Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 VITAMIN PENAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL F % Vitamin A 4 5,7 Vitamin C 3 4,3 Vitamin Fe 17 24.3 Vitamin B kompleks 28 40 Tidak menjawab 18 25.7 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 17 penduduk Dusun Bedoyo khususnya ibu hamil sebagian besar mengkonsumsi vitamin penambah darah menggunakan vitamin B kompleks sebanyak 28 jiwa (40%) dan paling sedikit mengkonsumsi vitamin C sebanyak 3 jiwa (4.3%) 18. Makanan sumber energi Tabel 18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Makanan Sumber Energi Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 MAKANAN SUMBER ENERGI F % Nasi, ubi, kentang 40 57.1 Tempe, tahu, telur 3 4,3 Buah-buahan, sayuran hijau 3 4,3 Nasi, telur, sayuran hijau 20 28.5 Tidak menjawab 4 5.8 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 18 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo biasanya mengkonsumsi makanan sumber energi seperti nasi, ubi, kentang sebanyak 40 jiwa (57.1%) dan paling sedikit mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak 3 jiwa (4.3%) 19. Manfaat garam beryodium bagi kesehatan Tabel 19 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Manfaat Garam Beryodium Bagi Kesehatan Di dusun bedoyo Tahun 2008 MANFAAT GARAM BERYODIUM F % Terhindar dari penyakit gondok 64 91.4 Mencegah penyakit darah tinggi 0 0 Mencerdaskan anak 3 4,3 Menjaga daya tahan tubuh 0 0 Tidak menjawab 3 4.3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 19 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo yang menggunakan garam beryodium di rumahnya bermanfaat untuk terhindar dari penyakit gondok sebanyak 64 jiwa (91.4%) dan paling sedikit bermanfaat untuk mencerdaskan anak sebanyak 3 jiwa (4,3%). 20. Jenis penyakit yang timbul Tabel 20 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Penyakit Yang Timbul Akibat Buang Sampah Sembarangan Di Dusun Bedoyo tahun 2008 JENIS PENYAKIT YANG TIMBUL AKIBAT BUANG SAMPAH SEMBARANGAN F % Diare 36 51.4 Gatal-gatal 17 24.3 Sesak nafas 10 14.3 Batuk 1 1.4 Tidak menjawab 6 8.6 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 20 didapatkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo yang membuang sampah sembarangan akan menimbulkan penyakit diare sebanyak 36 jiwa (51.4%) dan paling sedikit dapat menimbulkan batuk sebanyak 1 jiwa (1,4%) 21. Kebiasaan hidup bersih dan sehat yang dilatih sejak dini pada anak Tabel 21 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Hidup Bersih Dan Sehat Yang Dilatih Sejak Dini Pada Anak Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 KEBIASAAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT YANG DILATIH SEJAK DINI PADA ANAK F % Gosok gigi setelah makan saja 19 27.1 Buang air besar di WC 34 48.5 Mandi minimal 2 kali sehari 2 2.8 Cuci tangan setelah makan 10 14.5 Tidak menjawab 5 7.1 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 21 didapatkan bahwa sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo melatih anak sejak dini untuk hidup bersih dan sehat seperti buang air besar di WC sebanyak 34 jiwa (48.5%) dan paling sedikit mandi minimal 2 kali sehari sebanyak 2 jiwa (2.8%) C.Diare 1.Keluarga mengalami diare Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluhan Keluarga Yang Mengalami Diare Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 KELUARGA MENGALAMI DIARE F % Selalu 0 0 Sering 0 0 Kadang-kadang 60 85.7 Tidak pernah 10 14.3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 1 didapatkan penduduk yang ada di Dusun Bedoyo kadang-kadang mengalami diare sebanyak 60 jiwa (85.7%) dan paling sedikit tidak pernah diare sebanyak 10 jiwa (14.3%) 2. Tanda dan gejala yang dirasakan saat diare Tabel 2 Frekuensi Berdasarkan Tanda dan Gejala Yang Dirasakan Keluarga Saat Diare Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 TANDA DAN GEJALA YANG DIRASAKAN SAAT DIARE F % BAB lunak 11 15.7 BAB cair lebih 5 kali 39 55.7 Keringat dingin 4 5.7 Mual dan muntah 9 12.9 Tidak menjawab 7 10 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 2 didapatkan tanda dan gejala yang biasanya dirasakan penduduk Dusun Bedoyo saat mengalami diare adalah BAB cair lebih 5 kali sebanyak 39 jiwa (55.7%) dan paling sedikit berkeringat dingin sebanyak 4 jiwa (5.7%) 3. Keadaan tinja saat diare Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan keadaan Tinja Saat Diare Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 KEADAAN TINJA SAAT DIARE F % Keras 2 2.9 Lembut/lunak 12 17.1 Cair disertai lender 50 71.4 Keras disertai darah 1 1,4 Tidak dijawab 5 7.2 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 3 didapatkan sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo yang pernah diare mengetahui bahwa keadaan tinjanya cair disertai lendir sebanyak 50 jiwa (71.4%) dan paling sedikit keadaan tinjanya keras disertai darah 1 jiwa (1,4%) 4. Pertolongan pertama saat diare Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pertolongan Pertama Yang Dilakukan Saat Diare Di Dusun Bedoyo tahun 2008 PERTOLONGAN PERTAMA SAAT DIARE F % Di bawa kepuskesmas 8 11.4 Dibawa ke RS 5 7,1 Membeli obat diwarung 8 11.4 Membuat larutan oralit 45 64.3 Tidak menjawab 4 5.8 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo biasanya memberikan pertolongan pertama pada keluarganya saat diare dengan cara membuat larutan gula garam sebanyak 45 jiwa (64,3%) dan paling sedikit di bawa ke rumah sakit sebanyak 5 jiwa (7,1%) 5.Minum saat diare Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Banyaknya Minum Air Saat Terjadi Diare Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 MINUM SAAT DIARE F % < 3 gelas 4 5.7 3-5 gelas 11 15,7 6-8 gelas 18 25,7 > 8 gelas 33 47.2
Tidak menjawab 4 5.7
Jumlah 70 100
Berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo biasanya memberikan air minum > 8 gelas saat diare sebanyak 33 jiwa (47,2%) dan paling sedikit < 3 gelas sebanyak 4 jiwa (5.7%) 6.Cara mencegah diare yang berulang-ulang Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Pencegahan Diare Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 CARA MENCEGAH DIARE YANG BERULANG F % BAB ke sungai 0 0 Mencuci tangan sebelum Dan sesudah makan 51 72.8 Memberi ASI sampai umur 4 bulan 0 0 Sering berkunjung ke puskesmas 11 15.8 Tidak menjawab 8 11.4 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 6didapatkan bahwa penduduk Dusun Bedoyo yang melakukan pencegahan diare dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sebanyak 51 jiwa (72.8%) dan yang paling sedikit mencegahnya dengan cara sering berkunjung ke puskesmas sebanyak 11 jiwa (15, 8%). 7. Faktor yang menyebabkan diare Tabel 7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Yang Dapat Menyebabkan Diare Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 FAKTOR YANG MENYEBABKAN DIARE F % BAB sembarangan 39 55.8 Pembuangan air limbah di saluran pembuangan air limbah 7 10 Sanitasi lingkungan yang terpelihara 2 2.8 Makan makanan instan 19 27.1 Tidak menjawab 3 4.3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 7 didapatkan sebagian besar faktor yang dapat menyebabkan diare di dusun Bedoyo yaitu BAB sembarang sebanyak 39 jiwa (55.8%) dan yang paling sedikit faktor yang menyebabkan diare yaitu sanitasi lingkungan yang terpelihara sebanyak 2 jiwa (2.8%) 8.Jenis cairan pengganti oralit Tabel 8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Cairan Pengganti Oralit Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 CAIRAN PENGGANTI ORALIT F % Larutan gula garam 63 90 Susu formula 0 0 Jus buah 1 1.4 Teh manis 1 1.4 Tidak menjawab 5 7.2 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 8 penduduk Dusun Bedoyo sebagian besar menggunakan cairan pengganti oralit jenis larutan gula garam sebanyak 63 jiwa (90%) dan yang paling sedikit menggunakan jus buah dan teh manis sebanyak 1 jiwa (1,4%) 9. Upaya untuk mencegah kurang gizi saat anak diare Tabel 9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Upaya Untuk Mencegah Kurang Gizi Saat Anak Diare Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 UPAYA UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI SAAT ANAK DIARE F % Memberi tambahan susu formula 27 38.5 Memberi teh manis untuk menambah energi 4 5.7 Memberikan makanan sedikit demi sedikit tapi sering 22 31,5 Memberikan obat penambah nafsu makan 7 10 Tidak menjawab 10 14.3 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 9 didapatkan sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo mencegah kurang gizi saat anak diare dengan cara memberi tambahan susu formula sebanyak 27 jiwa (38.5%) dan yang paling sedikit dengan cara memberi teh manis untuk menambah energi sebanyak 4 jiwa (5.7%) b. Hipertensi 1) Frekuensi kebiasaan merokok Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan merokok Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 KEBIASAAN MEROKOK F % Selalu 6 60 Sering 1 10 Kadang-kadang 1 10 Tidak pernah 2 20 Jumlah 10 100 Berdasarkan tabel 1 didapatkan sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo memiliki kebiasaan selalu merokok sebanyak 6 jiwa (60%) dan yang paling sedikit yaitu sering/kadang-kadang sebanyak 1 jiwa (10%). 2) Banyaknya batang rokok yang dihisap setiap hari Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Banyaknya Batang Rokok Yang Dihisap Setiap Hari Di Dusun Bedoyo Tahun 2008 BANYAKNYA BATANG ROKOK YANG DIHISAP SETIAP HARI F % 5 batang 4 40 10 batang 3 30 < 5 batang 0 0 >10 batang 1 10
Tidak menjawab 2 20
Jumlah 10 100
Interpretasi tabel 2. didapatkan sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo menghisap/menghabiskan 5 batang rokok setiap hari sebanyak 4 jiwa (40%) dan yang paling sedikit menghisap/menghabiskan >10 batang rokok sebanyak 1 jiwa (10%)

3) Riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi)
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat
Hipertensi (tekanan darah tinggi) Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
RIWAYAT HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI) F %
YA 5 50
TIDAK 5 50
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel 3. didapatkan sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo memiliki riwayat hipertensi sebanyak 5 jiwa (50%).

4) Gejala dari peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gejala
Peningkatan Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) Di Dusun Bedoyo
tahun 2008
GEJALA PENINGKATAN TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI) F %
Pusing 6 60
Lemas 0 0
Nafsu makan menurun 2 20
Jantung berdebar-debar 2 20
Tidak dirasakan 0 0
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel 4 didapatkan sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo memiliki gejala peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu merasa pusing sebanyak 6 jiwa (60%) dan yang paling sedikit tidak dirasakan sebanyak 2 jiwa (20%).












5) Jenis lauk yang dikonsumsi setiap hari
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lauk
Yang Dikonsumsi Setiap Hari Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
JENIS LAUK YANG DIKONSUMSI SETIAP HARI F %
Tempe 5 50
Telur 2 20
Jeroan 0 0
Tahu 3 30
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel. 5 penduduk Dusun Bedoyo sebagian besar mengkonsumsi jenis lauk tempe setiap hari sebanyak 5 jiwa (50%) dan yang paling sedikit mengkonsumsi telur sebanyak 2 jiwa (20%).















6) Gangguan kesehatan akibat merokok
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gangguan Akibat Merokok
Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
GANGGUAN AKIBAT MEROKOK F %
Hipertensi 5 50
Pusing 1 10
Demam 0 0
Nafsu makan turun 1 10
Tidak menjawab 3 30
Jumlah 7 100

Berdasarkan tabel 6 penduduk Dusun Bedoyo sebagian besar mengalami gangguan akibat merokok berupa hipertensi sebanyak 5 jiwa (50%) dan yang paling sedikit mengalami gangguan berupa pusing dan nafsu makan turun masing-masing sebanyak 1 jiwa (10%).














7) Faktor yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah
Tabel. 7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Yang
Mengakibatkan Peningkatan Tekanan Darah Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
FREKUENSI YANG MENGAKIBATKAN PENINGKATAN HIPERTENSI F %
Kegemukan 3 30
Kurang gizi 1 10
Kurang aktivitas 5 50
Olah raga teratur 0 0
Tidak menjawab 1 10
Jumlah 9 90
Berdasarkan tabel. 7 didapatkan faktor yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah berupa kurangnya aktivitas sebanyak 5 jiwa (50 %) dan faktor kurang gizi sebanyak 1 jiwa (10 %).















8) Jenis makanan dan minuman yang mengakibatkan tekanan darah
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Makanan Dan Minuman
Yang Mengakibatkan Tekanan Darah Di Dusun Bedoyo
Tahun 2008
FREKUENSI JENIS MAKANAN DAN MINUMAN YANG MENINGKATKAN HIPERTENSI F %
Kopi 9 90
Kacang-kacangan 0 0
Mentimun 0 0
Semangka 1 10
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel.8 didapatkan jenis makanan / minuman yang meningkatkan tekanan berupa kopi sebanyak 9 jiwa (90 %) dan semangka sebanyak 1 jiwa (10%).













9) Faktor penyebab peningkatan tekanan darah
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Penyebab
Peningkatan Tekanan Darah Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
FREKUENSI FAKTOR PENYEBAB PENINGKATAN TEKANAN DARAH F %
Konsumsi sayuran hijau 0 0
Penggunaan garam dapur yang berlebihan 9 90
Olah raga teratur 1 10
Pemberian gizi seimbang 0 0
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel.9 didapatkan penyebab peningkatan tekanan darah berupa penggunaan garam dapur yang berlebihan sebanyak 9 jiwa (90%) dan kurangnya olah raga sebanyak 1 jiwa (10%).









10) Cara Mencegah Hipertensi
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Mencegah Hipertensi
Di Dusun Bedoyo Tahun 2008
FREKUENSI PENCEGAHAN HIPERTENSI F %
Makanan instan 0 0
Sering menyendiri ketika ada masalah 1 10
Mengurangi kebiasaan merokok 7 20
Banyak tidur 2 20
Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel 10. didapatkan sebagian besar penduduk Dusun Bedoyo yang memiliki cara pencegahan hipertensi dengan mengurangi kebiasaan merokok sebanyak 7 orang (20 %) dan pencegahan hipertensi dengan sering menyendiri ketika ada masalah sebanyak 1 orang (10 %).








BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA
I. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Data Etiologi Masalah
 Masyarakat yang tidak memiliki jamban sebanyak 4,5 %
 Masyarakat yang terbiasa BAB di sungai sebesar 13,4 %
 Masyarakat yang menggunakan jenis WC cemplung sebesar 8,9 %
 Masyarakat yang membuang sampah disungai sebanyak 5, 8 %
 Adanya sarang nyamuk akibat pembuangan sampah masyarakat sebesar 73,2 %


 Masyarakat yang membiarkan lalat berkeliaran dilingkungan rumah sebanyak 44,2 %
 Ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya sebanyak 15,5 %
 Masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok sebanyak 55,2 %
 Masyarakat yang membuang air limbah berjarak 6 – 9 meter dari sumber air bersih sebanyak 32,8 %
Kurangnya Kesadaran Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Koping Masyarakat Dusun Bedoyo Tidak Efektif
 Masyarakat yang terbiasa BAB di sungai sebesar
13,4 %
 Masyarakat yang menggunakan jenis WC cemplung sebesar 8,9 %
 Masyarakat yang membuang sampah disungai sebanyak 5, 8 %
 Adanya sarang nyamuk akibat pembuangan sampah masyarakat sebesar 73,2 %
 Masyarakat yang membiarkan lalat berkeliaran dilingkungan rumah sebanyak 44,2 %
 Ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya sebanyak 15,5 %
 Masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok sebanyak 55,2 %
 Masyarakat yang membuang air limbah berjarak 6 – 9 meter dari sumber air bersih sebanyak 32,8 %
 Ibu hamil yang memiliki tanggapan bahwa vitamin B komplek sebagai vitamin penambah darah sebanyak 53, 8 % Kurangnya Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Risiko Terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat Dusun Bedoyo

























 Masyarakat yang tidak memiliki jamban sebanyak 4,5 %
 Masyarakat yang terbiasa BAB di sungai sebesar 13,4 %
 Masyarakat yang menggunakan jenis WC cemplung sebesar 8,9 %
 Masyarakat yang membiarkan lalat berkeliaran dilingkungan rumah sebanyak 44,2 %
Kurangnya Fasilitas Yang Mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Managemen Regimen Terapeutik Komunitas Tidak Efektif







II. DIARE
Data Etiologi Masalah
 Masyarakat sebagaian besar (45 %) berpendapat bahwa pemberian tambahan susu formula dapat mencegah kurang gizi saat anak diare
 Sebagian besar (58,2 %) masyarakat BAB sembarangan Keterbatasan Informasi Mengenai Penanganan Diare





Defisit Pengetahuan Tentang Diare
 Sebagian besar (82,3 %) masyarakat kadang-kadang mengalami diare
 Sebagian besar (62 %) masyarakat mengalami BAB cair lebih dari 5 kali saat diare
 Sebagian besar (58, 2 %) masyarakat BAB sembarangan
Banyaknya Kejadian Diare di Dusun Bedoyo Risiko Penurunan Derajat Kesehatan Masyarakat Dusun Bedoyo




III. HIPERTENSI
Data Etiologi Masalah
 Sebagian besar (63,6 %) masyarakat memiliki kebiasaan merokok
 Sebagian besar (50 %) masyarakat menghisap rokok 5 batang perhari
 Sebagian besar (55, 6%) masyarakat menganggap kurang aktivitas dapat menyebabkan hipertensi
Persepsi Hipertensi Yang Salah Defisit Pengetahuan Tentang Hipertensi
 Sebagian besar (63,6 %) masyarakat memiliki kebiasaan merokok
 Sebagian besar (50 %) masyarakat menghisap rokok 5 batang perhari
 Sebagian besar (50 %) masyarakat memiliki riwayat hipertensi
 Sebagian besar (54, 5 %) masyarakat merasakan pusing
 Sebagian besar (71, 4%) masyarakat mengalami hipertensi akibat merokok
Ketidaktahuan Masyarakat Dusun Bedoyo
Tentang Masalah Hipertensi Risiko Terjadinya Masalah Hipertensi Yang Meluas







B. SKORING MASALAH
SKORING MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

MASALAH A B C D E F G H I J K TOTAL Prioritas
PHBS:
Diagnosa 1 : Koping Masyarakat Dusun Bedoyo Tidak Efektif b.d Kurangnya Kesadaran Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Diagnosa 2:
Risiko Terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat Dusun Bedoyo b.d Kurangnya Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Diagnosa 3: Managemen Regimen Terapeutik Komunitas Tidak Efektif b.d Kurangnya Fasilitas Yang Mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


DIARE
Diagnosa 1: Defisit Pengetahuan Tentang Diare b.d Keterbatasan Informasi Mengenai Penanganan Diare

Diagnosa 2:
Risiko Penurunan Derajat Kesehatan Masyarakat Dusun Bedoyo b.d Banyaknya Kejadian Diare di Dusun Bedoyo

HIPERTENSI
Diagnosa 1:
Defisit Penge tahuan Tentang Hipertensi b.d Persepsi Hipertensi Yang Salah


Diagnosa 2:
Risiko Terjadinya Masalah Hipertensi Yang Meluas b.d Ketidaktahuan Masyarakat Dusun Bedoyo Tentang Masalah Hipertensi


Keterangan :
A : Risiko terjadi
B : Risiko parah
C : Potensial untuk pendidikan kesehatan
D : Minat masyarakat
E : Mungkin diatasi
F : Sesuai dengan program kesehatan
G : Tempat
H : Waktu
I : Dana
J : Fasilitas kesehatan
K : Sumber daya

Keterangan Pembobotan :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1 Koping Masyarakat Dusun Bedoyo Tidak Efektif b.d Kurangnya Kesadaran Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2 Defisit Pengetahuan Tentang Diare b.d Keterbatasan Informasi Mengenai Penanganan Diare
3 Risiko Terjadinya Masalah Hipertensi Yang Meluas b.d Ketidaktahuan Masyarakat Dusun Bedoyo Tentang Masalah Hipertensi



D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
E. EVALUASI

BAB 5
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN






























PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ....................................
Umur : ....................................
Alamat : ....................................
Menyatakan dengan ini bersedia menjadi responden dalam rangka pengumpulan data mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Dusun Bedoyo, Karangsewu, Galur, Kulon Progo.
Saya memahami bahwa kuesioner ini tidak akan berakibat negatif terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam pengisian kuesioner ini.


Yogyakarta, Desember 2008
Responden

( )


PROGRAM PENDIDIKAN NERS- PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Jawablah pertanyaan yang telah tersedia dibawah ini sesuai dengan apa yang anda ketahui.

A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
1. Pembuangan air limbah rumah tangga Anda berjarak …. m dari sumber air bersih
a. < 2 b. 2-5 c. 6-9 d. 10-13 2. Sumber air bersih yang Anda dapatkan berasal dari … a. Sumur gali b. Sumur pompa c. Penampungan air hujan d. Sungai 3. Dimana biasanya Anda Buang Air Besar (BAB) setiap hari... a. Pengsengan ke sungai b. WC tetangga c. Kebun dekat rumah d. WC pribadi 4. Apabila anda BAB Di WC, jenis WC apa yang Anda gunakan ….. a. WC cemplung b. WC Leher angsa c. Closet (WC duduk) d. WC gali 5. Bagaimanakah cara membuang sampah yang Anda lakukan setiap hari ... a. Dibakar b. Ditimbun c. Dibuang ke sungai d. Dibiarkan berserakan di halaman rumah 6. Gangguan apa yang selama ini Anda rasakan dengan adanya masalah sampah ? a. Pengotoran udara dan air b. Mengganggu pemandangan c. Penyebab bau kurang sedap d. Menjadi sarang nyamuk dan lalat 7. Apa tindakan yang Anda lakukan terhadap lalat yang berkeliaran di rumah Anda … a. Dibiarkan saja b. Disemprot dengan obat pengusir lalat c. Menggunakan lem lalat d. Menggunakan obat tabor 8. Bagaimanakah Anda mengolah sayuran sebelum dimasak … a. Dicuci saja b. Dicuci kemudian dipotong c. Dipotong dahulu kemudian dicuci d. Dipotong tanpa dicuci 9. Usaha apa yang Anda lakukan untuk menjaga gizi seimbang pada keluarga Anda ? a. Makan aneka ragam makanan b. Membatasi konsumsi lemak c. Menggunakan garam beryodium d. Membiasakan makan teratur 3 kali sehari 10. Pelayanan kesehatan yang tersedia di lingkungan Anda yang biasanya digunakan selama masa kehamilan … a. Praktek dokter swasta b. Rumah sakit c. Puskesmas / Posyandu d. Balai pengobatan 11. Berapa kali ibu berkunjung ke posyandu selama kehamilan … a. 1 kali b. 3 kali c. 5 kali d. Tidak pernah 12. Kebiasaan buruk Anda yang dapat mengganggu kesehatan … a. Merokok b. Buang Air Besar (BAB) sembarangan c. Membuang sampah ke sungai d. Menutup jendela rumah setiap hari 13. Sarana dan prasarana olah raga yang Anda gunakan di lingkungan tempat tinggal berupa … a. Lapangan basket b. Lapangan volley c. Sawah d. Lapangan sepak bola 14. Bagaimanakah cara yang Anda lakukan untuk menghindari stress … a. tidur b. banyak makan c. santai d. mengurung diri di kamar 15. Fasilitas yang Anda gunakan untuk meningkatkan status kesehatan … a. JPKM b. Dana sehat c. Askeskin d. Tidak punya 16. Berapa kali selama masa kehamilan seorang Ibu mendapatkan imunisasi Tetanus ? a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali 17. Apa nama vitamin penambah darah khusus bagi ibu hamil … a. Vitamin A b. Vitamin C c. Vitamin Fe d. Vitamin B kompleks 18. Di bawah ini jenis makanan yang termasuk sumber energi … a. Nasi, ubi, kentang b. Tempe, tahu, telur c. Buah-buahan, sayuran hijau d. Nasi, telur, sayuran hijau 19. Manfaat garam beryodium bagi kesehatan Anda adalah … a. Terhindar dari penyakit gondok b. Mencegah penyakit darah tinggi c. Mencerdaskan anak d. Menjaga daya tahan tubuh 20. Jenis penyakit yang ditimbulkan dari perilaku membuang sampah sembarangan … a. Diare b. Gatal-gatal c. Sesak nafas d. Batuk 21. Kebiasaan hidup bersih dan sehat yang dapat dilatih sejak dini bagi anak Anda adalah … a. Gosok gigi setelah makan saja b. Buang air besar di WC c. Mandi minimal 2 kali seminggu d. Cuci tangan setelah makan B. Diare 1. Seberapa sering keluarga Anda mengalami masalah diare ? a. Selalu b. Sering c. Kadang – kadang d. Tidak pernah 2. Tanda dan gejala apa saja yang Anda rasakan saat mengalami diare… a. BAB lunak b. BAB cair lebih 5 kali c. Keringat dingin d. Mual dan muntah 3. Bagaimanakah keadaan tinja saat Anda diare … a. Keras b. Lembut/lunak c. Cair disertai lendir d. Keras disertai darah 4. Pertolongan pertama apa yang Anda lakukan saat mengalami diare … a. Dibawa ke puskesmas b. Dibawa ke RS c. Membeli obat di warung d. Membuat larutan oralit 5. Berapa banyak Anda mengkonsumsi air minum selama diare ? a. < 3 gelas b. 3-5 gelas c. 6-8 gelas d. > 8 gelas

6. Bagaimana cara Anda untuk mencegah diare yang berulang-ulang saat berada dirumah …
a. BAB ke sungai
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
c. Memberikan ASI sampai umur 4 bulan
d. Sering berkunjung ke puskesmas

7. Dibawah ini faktor-faktor yang dapat menyebabkan diare …
a. Buang Air Besar (BAB) sebarangan
b. Pembuangan air limbah disaluran pembuangan air limbah
c. Sanitasi lingkungan yang terpelihara
d. Makan makanan instan

8. Cairan pengganti oralit berupa ....
a. Larutan Gula Garam (LGG)
b. Susu formula
c. Jus buah
d. Teh manis

9. Upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kurang gizi ketika si kecil diare ?
a. Memberi tambahan susu formula
b. Memberi teh manis untuk menambah energi
c. Memberikan makanan sedikit demi sedikit tapi sering
d. Memberikan obat penambah nafsu makan

C. Hipertensi
1. Apakah keluarga Anda mempunyai kebiasaan merokok …
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2. Berapa batang rokok yang Anda hisap dalam sehari …
a. 5 batang
b. 10 batang
c. < 5 batang d. > 10 batang

3. Apakah dalam keluarga Anda mempunyai riwayat tekanan darah tinggi …
a. Ya
b. Tidak

4. Gejala apa saja yang muncul saat tekanan darah Anda meningkat …
a. Pusing
b. Lemas
c. Nafsu makan menurun
d. Jantung berdebar-debar

5. Jenis lauk apa yang sering Anda konsumsi setiap hari …
a. Tempe
b. Telur
c. Jeroan
d. Tahu




6. Kebiasaan merokok Anda dapat menimbulkan gangguan kesehatan …
a. Hipertensi
b. Pusing
c. Demam
d. Nafsu makan turun

7. Faktor apa saja yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah …
a. Kegemukan
b. Kurang gizi
c. Kurang aktivitas
d. Olah raga teratur

8. Menurut Anda jenis makanan dan minuman apa saja yang dapat meningkatkan tekanan darah …
a. Kopi
b. Kacang-kacangan
c. Mentimun
d. Semangka

9. Apa saja yang Anda ketahui mengenai faktor penyebab peningkatan tekanan darah …
a. Konsumsi sayuran hijau
b. Penggunaan garam dapur yang berlebihan
c. Olah raga teratur
d. Pemberian gizi seimbang

10. Di bawah ini cara apa saja yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hipertensi …
a. Konsumsi makanan instan
b. Sering menyendiri ketika ada masalah
c. Mengurangi kebiasaan merokok
d. Banyak tidur


--------- TERIMA KASIH --------













SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENGENALAN MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat begitu komplek saling berkaitan. Kondisi kesehatan lingkungan sangat penting sebagai pencegahan dari penyakit dan pembentukan perilaku individu sehingga menciptakan kondisi yang bersih dan sehat. Lingkungan yang yang perlu diperhatikan adalah lingkungan rumah baik di dalam maupun di luar berserta seluruh anggota keluarga yang berada di lingkungan rumah.
Lingkungan yang sehat terkadang dianggap masyarakat menjadi suatu keadaan yang mudah padahal untuk menciptakan rumah yang nyaman dan sehat diperlukan kesadaran bagi tiap anggota keluarga agar terhindar dari masalah kesehatan terutama perilaku yang tidak sehat .
Rumah merupakan pusat kehidupan keluarga dimana rumah yang mereka tinggali dapat diciptakan menjadi rumah yang sehat maka perlu adanya syarat-syarat untuk berdirinya sebuah rumah sehat, diantaranya: kebiasaan sehari-hari dalam hal pembuangan air limbah yang dapat menyebabkan timbulnya bibit penyakit.


II. PENGANTAR

Bidang Studi : Ilmu Keperawatan Komunitas
Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Sub. Topik : Rumah Sehat
Sasaran : Bapak-bapak RW 005 dalam pengajian malam jum’at di Dusun 3 Dedoyo Karangsewu Galur Kulon Progo



Hari/Tanggal : Kamis, 8 Januari 2009
Waktu : Jam 20.30 – 21.30 WIB
Tempat : Rumah Warga pengajian malam jum’at di RW 005 Dusun 3 Bedoyo Karangsewu Galur Kulon Progo


III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan warga dapat memahami pentingnya kesehatan lingkungan terutama tentang “ Rumah Sehat”.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, warga dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian dari rumah sehat.
2. Menjelaskan kembali syarat-syarat dari rumah sehat.
3. Menjelaskan kembali fungsi dari rumah sehat.


IV. MATERI
Terlampir


V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab


VI. MEDIA
1. Lefleat
2. Materi SAP

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1
5 menit
Pembukaan
• Memberi salam
• Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
• Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan di sampaikan


• Menjawab salam
• Mendengarkan dan memperhatikan

2
15 menit
Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyu luhan secara berurutan dan teratur, materinya:
1. Pengertian dari rumah sehat
2. Syarat-syarat dari rumah sehat
3. Fungsi dari rumah sehat

• Menyimak
• Memperhatikan
• Bertanya
• Menjawab

3
5 menit
Evaluasi
• Meminta keluarga untuk menjelaskan kembali tentang :


1. Menjelaskan kembali pengertian ”Rumah Sehat”
2. Menjelaskan kembali 3 dari 5 syarat rumah sehat.
3. Menjelaskan kembali fungsi dari rumah sehat.


1. Bertanya
2.Menjawab Pertanyaan
4
5 menit
• Mengucapkan terima kasih
• Mengakhiri pertemuan dengan salam
Menjawab salam



VIII. EVALUASI
1. Pertanyaan :
a.Apakah pengertian dari rumah sehat?
b.Sebutkan syarat-syarat dari rumah sehat?
c. Sebutkan fungsi dari rumah sehat?
2. Tanya jawab yang diberikan pada kelompok




XI. LAMPIRAN TEORI


LINGKUNGAN RUMAH SEHAT

A. Pengertian Rumah Sehat
Rumah sehat adalah rumah yang dibangun menggunakan bahan banguanan dan konstruksi sederhana akan tetpi memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek kesehatan dan kenyamanan.

B. Syarat- Syarat Rumah Sehat
1. Bahan bangunan
a. Lantai rumah: ubin atau semen, biasanya lingkungan rumah pedesaan cukup lantainya terbuat dari tanah biasanya yang dipadatkan dengan syarat: tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan
b. Dinding : tembok, biasanya lingkungan pedesaan baiknya menggunakan dinding atau papn yang dilengkapi lubang angin di bagian rumah.
c. Atap : genteng,biasanya lingkungan pedesaan menggunakan genteng, daun rumbai/ daun kelapa yang dapat dipertahankan. Atap dari seng/ abses tidak cocok karena dapat menimbulkan suhu didalam rumah meningkat.

2. Ventilasi udara berfungsi untuk menjaga aliran udara dalam rumah agar tetap segar dengan cara membuka jendela setiap hari. Ruangan yang kurang ventilasi akan mengakibatkan berkurangnya oksigen dan peningkatan karbon dioksida serta kelembaban udara meningkat menyebabkan bakteri pathogen dan kuman-kuman dapat hidup dan berkembangbiak.



3. Cahaya
Rumah sehat memerlukan cahaya yang cukup terutama cahaya matahari langsung pada pagi hari antara pukul 06.00 -08.00 WIB yang baik bagi kesehatan
a. Keadaan kurang cahaya dapat menyebabkan lingkungan yang kurang nyaman maka cocok sekali sebagai media atau tempat berkembangbiaknya bibit peyakit
b. Keadaan kelebihan cahaya dapat menyebabkan lingkungan rumah menjadi terang dan silau sehingga secara tidak langsung menyebabkan mata menjadi rusak.
4. Luas bangunan rumah
Luas bangunan rumah disesuaikan dengan jumlah penghuni sekitar 2,5 – 3 meter untuk tiap anggota keluarga. Apabila keadaan ini tidak sesuai akan menyebabkan oksigen dalam ruangan berkurang dan jika salah satu keluarga terkena infeksi akan mudah menular pada anggota keluarga lainnya.

5. Fasilitas didalam ruangan
a. Air bersih, syaratnya: air bersih, diantaranya: tidak keruh/bening, tidak berasa/tawar, tidak berbau
b. Pembuangan kotoran manusia, syaratnya:
1) Tidak mengotori permukaan tanah,air permukaan dan air tanah disekitar
2) Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa.
3) Tidak menimbulkan baud an dapat digunakan serta dipelihara setiap hari.
4) Sederhana, murah dan dapat diterima oleh pemakainya.
c. Pembuangan sampah
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, sesuatu yang dibuang yangberasal dari kegiatan manusia dan tidak dapat terjadi dengan sendirinya
d. Pembuangan limbah
Air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia baik kegiatan rumah tangga atau kegiatan lainnya.
e. Fasilitas dapur yang bersih
f. Ruang keluarga tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga

C. Fungsi Rumah Sehat
1. Tempat memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia
2. Tempat memenuhi kebutuhan rohani (aman dan nyaman) manusia
3. Tempat perlindungan terhadap kejahatan dan pencurian.
4. Tempat perlindungan terhadap penularan penyakit menular












DAFTAR PUSTAKA


Dinas Kesehatan. 2000. Buku PHBS tatanan rumah tangga menuju Yogyakrta sehat 2005.Yogyakarta: Dinkes kota

Notoatmodjo, Soekidjo. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.Jakarta: Rineka Cipta

















SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENGENALAN IMUNISASI PADA ANAK DAN IBU HAMIL

A. Identifikasi Masalah Kesehatan
Penduduk Indonesia pada tahun 2000 telah melampaui 200 juta dan jumlah anak dibawah usia 18 tahun masih merupakan golongan penduduk yang sangat besar, yaitu 77.808.000 (37,05 %) dan jumlah anak balita sebanyak 21.967.000 (10,4 %). Dari jumlah penduduk 210 juta saat ini (WHO:The State of The World Children, 2000). Pembangunan nasional jangka panjang menitik beratkan pada kualitas hidup sumber daya manusia yang prima. Untuk itu kita berkumpul pada generasi muda dewasa ini yang memerlukan asuhan dan perlindungan terhadap penyakit yang mungkin dapat tumbuh kembang anak menuju masa dewasa yang berkualitas tinggi, guna meneruskan pembangunan nasionaldengan masyarakat yang sehat, sejahtera dan bahagia.
Angka Kematian Bayi (AKB) dalam dua dasawarsa terakhir menunjukkan penurunan yang bermakna, yaitu pada tahun 1971 sebesar 142 menjadi 112 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1980 (memerlukan waktu 10 tahun) dan kemudian pada tahun 1985 sebesar 71 menjadi 54 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1990 (hanya memerlukan 5 tahun). AKB tersebut dewasa ini telah mencapai 40 per 1000 kelahiran hidup yang menunjukkan adanya upaya secara nasional yang tepat arah. Penurunan tersebut diikuti pula olek AKABA (Angka Kematian Anak Balita), 56 per 1000 kelahiran hidup.
Keberhasilan tersebut merupakan upaya dilaksanakannya teknologi tepat guna di seluruh masyarakat di Indonesia dengan menggunkan Kartu Menuju Sehat (KMS) dalam memantau tumbuh kembang anak, pemakaian cairan oralit pada anak yang menderita diare, meningkatkan dan mensosialisasikan akan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi secara eksklusif dengan nasehat makanan tambahan yang adekuat bagi semua bayi, serta melaksanakan pemberian imunisasi secara continue dan konsisten dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yaitu BCG, Difteri, Tetanus dan batuk rejan, dan campak.
Pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai lebih dari 90 % imunisasi dasar tersebut yang dikenal sebagai Universal Immunization (UCI). Kemudian secara regional dilakukan pula imunisasi terhadap hepatitis B yang masih dalam pelaksanaan sampai saat ini. Di tambah lagi dengan gerakan PIN (Pekan Imunisasi Nasional) terhadap penyakit polio pada tahun 1995-1996-1997 secara berturut-turut dan serentak di seluruh tanah air yang kemudian ditambah dengan vaksinasi terhadap tetanus neonatorum dan campak dengan harapan bahwapada tahun 2003 Indonesia telah bebas dari penyakit polio dan tetanus pada bayi (pada saat ini sudah dilaksanakan sistem survailans AFP (Acute Flaccid Paralysis) terhadap berbagai macam kelumpuhan yang terjadi di masyarakat untuk pemantauan keberhasilan PIN di masa lalu.

B. Pengantar
Bidang Studi : Ilmu Keperawatan Anak
Topik : Program Imunisasi
Sub Topik : Imunisasi Pada Balita
Sasaran : Ibu-Ibu Posyandu Balita
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Januari 2009
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Kepala Dusun Bedoyo, Karangsewu,
Galur, Kulon Progo


C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan ibu-ibu Posyandu Balita di Dusun Bedoyo dapat mengerti dan memahami tentang imunisasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan ibu-ibu Posyandu Balita mampu:
a. Mengulangi kembali tentang pengertian imunisasi.
b. Mengulangi kembali tujuan pemberian imunisasi.
c. Menyebutkan kembali dengan tepat macam-macam imunisasi dasar
dan lanjutan.
d. Mengulangi kembali dan memahami jadwal pemberian imunisasi bagi
balita.
e. Mengetahui tempat-tempat pelayanan imunisasi yang dapat
dimanfaatkan.

D. Media
1. Leaflet
2. Materi SAP

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab




F. Gambaran Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 Menit Pembukaan :
- Memberikan salam
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
-Menjelaskan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
- Menjawab salam
- Menjelaskan dan memper hatikan
2 20 Menit Pelaksanaan
- Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
- Menarik perhatian peserta
Materi
1. Menjelaskan pengertian imunisasi.
2. Menjelaskan tujuan pemberian imunisasi.
3. Menjelaskan tentang macam-macam imunisasi dasar lanjutan.
4. Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi bagi balita.
5. Menjelaskan tempat-tempat pelayanan imunisasi yang dapat dimanfaatkan
- Menyimak
- Memperhatikan
- Bertanya
- Menjawab
3 5 Menit Evaluasi
- Meminta ibu-ibu posyandu balita untuk menjelaskan kembali tentang:
1. Pengertian imunisasi
2. Macam-macam imunisasi dasar bagi balita.
3. Tujuan pemberian imunisasi.
4. Jadwal pemberian imunisasi dasar bagi balita.
5. Tempat - tempat pelayanan imunisasi yang dapat dimanfaatkan.
- Bertanya
- Menjawab
4 3 menit Mengakhiri peretemuan dengan salam - Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Pertanyaan
a. Apakah yang dimaksud imunisasi ?
b. Sebutkan tujuan pemberian imunisasi bagi balita !
c. Sebutkan 3 macam jenis imunisasi dasar bagi balita !
d. Sebutkan 3 jadwal pemberian imunisasi dasar bagi balita !
e. Sebutkan 2 tempat pelayanan imunisasi yang dapat dimanfaatkan !
2. Tanya Jawab

H. Lampiran Teori
A. Pengertian Imunisasi
Adalah pemberian vaksin dengan tujuan agar dapat terlindungi dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (Pd3i) pada seseorang sejak ia bayi.
B. Tujuan Pemberian Imunisasi
Manfaat paling penting dari imunisasi adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan bayi dan anak akibat Pd3i.Tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi :
Jenis penyakit Jenis Imunisasi
tuberculosis BCG
difteri DPT
pertusis DPT
tetanus DPT/DT/TT
hepatitis B hepatitis B

Polio IPV, OPV
campak Campak/MMR

C. Kontraindikasi dan Efek Samping Pemberian Imunisasi
1. BCG
K : sakit kulit berat dan luas.
E : limfadenitis, supuratifa, osteomielitis.
2. DPT
K : anak usia > 7 th, panas > 38°C, riwayat reaksi bera pada DPT sebelumnya, syok, kejang, kesadaran<, gejala neurologis lain. E : demam > 38°C, bengkak pada tempay suntik, abses steril karena komponen pertusis.

3. TT
K : tidak ada
E : reaksi lokal : kemerahan, bengkak, nyeri, indurasi (benjolan, keras) pada bekas suntikan.
4. DT
tidak ada
5. Polio
K : panas >38°C
E : kelumpuhan, kejang
6. Campak
K : riwayat kejang
E : demam, ruam merah, trombosittopenia, ensefalopati.
7. Hepatitis B (IM)
tidak ada

D. Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksin Pemberian Interval Umur
BCG 1X - 0-11 bl
DPT 3X 4 minggu 2-11 bl
POLIO 4X 4 minggu 0-11 bl
HEP. B 3X 4 minggu 0-11 bl
Campak 1X - 9-11 bl
TT bumil 2X 4 minggu Selama hamil
TT caten 2X 4 minggu
DT&TT Kls 1-6

Umur Bayi Jenis Imunisasi
0 bulan HB1
1 bulan BCG, POLIO 1
2 bulan HB2, DPT 1, IPV1
3 bulan HB3, DPT2, IPV2
4 bulan HB4, DPT3, IPV3
9 bulan Campak

E. Tempat – Tempat Pelayanan Imunisasi
a. Pusat pelayanan yang dimiliki oleh pemerintah, seperti puskesmas, posyandu, puskesmas pembantu, rumah sakit atau bersalin.
b. Pelayanan di luar gedung, namun diselenggarakan oleh pemerintah misalnya pada saat diselenggarakan oleh pemerintah misalnya pada saat diselenggarakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah, pekan Imunisasi Nasional, atau melalui kunjungan dari rumah ke rumah.
c. Imunisasi rutin juga dapat diperoleh pada bidan praktik swasta, doker praktik swasta atau rumah sakit swasta.



I. Daftar Pustaka
Fahmi Achmadi, Umar. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Kompas.



BAB I.
PENDAHULUAN

Program Makanan Tambahan Anak sekolah (PMT-AS) merupakan program nasional dimulai sejak tahun 1996/1997, dilaksanakan secara lintas sektoral yang terkait dalam Forum Koordinasi PMT-AS dan mempunyai dasar hukum INPRES No. 1 Tahun 1997 tentang Program Makanan Tambahan Anak Sekolah. Tujuan program ini adalah meningkatkan ketahanan fisik siswa SD/MI selama kegiatan belajar, mendidik siswa untuk menyukai makanan tradisional, makanan jajanan lokal yang aman dan bersih, serta upaya-upaya untuk hidup sehat. Tujuan jangka panjang dari program ini adalah membantu upaya peningkatan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi pertanian setempat.

Sejalan dengan upaya hidup sehat di lingkungan sekolah Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) telah berjalan hampir 3 dekade. Tujuan program tersebut adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Sebagai dasar hukum dari program UKS adalah SKB 4-Menteri tahun 1984 (Depkes, Depdikbud, Depag dan Depdagri) yang dikelola oleh Tim Pembina UKS, dan telah dilaksanakan ke seluruh SD/MI Negeri dan swasta di Indonesia.

Dilihat dari sistem pengelolaan dan lokasi sasaran dari kedua program tersebut timbul perbedaan karena PMT-AS hanya menjangkau SD / MI di desa / daerah miskin, sedangkan UKS di daerah tersebut pada umumnya belum berfungsi secara optimal. Dengan demikian kegiatan PMT-AS ini juga akan menjadi peluang untuk revitalisasi UKS.

Dari hasil pertemuan sektor terkait pada Forum Koordinasi PMT-AS dan Tim Pembina UKS tingkat Pusat maupun Daerah, disepakati bahwa kegiatan PMT-AS perlu dipadukan dengan program UKS termasuk Program Pertanian Pendukung melalui pelatihan Guru UKS dan Kader Kesehatan Sekolah (KKS). Program lain yang sangat menunjang keberhasilan dan kelancaran keterpaduan tersebut adalah pemanfaatan kebun sekolah yang dibina oleh sektor pertanian, sehingga produk tanaman kebun sekolah maupun materi penyuluhan sangat efektif untuk menunjang PMT-AS.

Kegiatan keterpaduan tersebut dirintis di 5 Provinsi, yaitu Riau, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenggara, dan dilaksanakan pada tahun 1999/2000. Dari pengamatan dan evaluasi terhadap konsep keterpaduan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung diperoleh hasil yang positif sehingga dapat diterima oleh sektor-sektor yang mengelola program-program tersebut. Oleh karena itu sektor terkait sepakat untuk mensosialisasikan pola keterpaduan tersebut ke tingkat provinsi agar dilaksanakan di seluruh Indonesia.





BAB II.
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI


a. Tujuan Umum :
Meningkatkan kinerja PMT-AS dan program UKS yang ditunjang oleh program pertanian pendukung.

b. Tujuan Khusus :
1. Teridentifikasinya kegiatan-kegiatan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian pendukung yang dapat dipadukan/digabungkan
2. Terpadukannya kegiatan PMT-AS, UKS dan program pertanian pendukung

c. Sasaran :
Sasaran keterpaduan PMT-AS, UKS dan program pertanian pendukung adalah pada SD/MI negeri dan swasta serta Pondok Pesantren yang melaksanakan kegiatan PMT-AS.

d. Strategi
Strategi untuk mencapai keterpaduan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung dilakukan melalui kegiatan advokasi dan sosialisasi, pelatihan dan pembinaan teknis.






BAB III.
PENYELENGGARAAN

A. Kegiatan di Tingkat Pusat

1. Menyediakan Pedoman Pola keterpaduan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung
2. Menyediakan Modul pelatihan guru UKS dan Kader Kesehatan Sekolah
3. Melakukan advokasi dan sosialisasi
4. Memberikan Bimbingan teknis kegiatan
5. Pemantauan dan evaluasi kegiatan.


B. Kegiatan di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

1. Melakukan pertemuan Forum Koordinasi PMT-AS, Tim Pembina UKS dan Sektor Pertanian. Materi yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah review Program PMT-AS, Program UKS dan Program Pertanian Pendukung serta menyusun rencana kerja keterpaduan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3. Pelatihan Guru UKS.
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan kader kesehatan di SD/MI dalam keterpaduan program PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung.

2) Tujuan Khusus
a) Dipahaminya pelaksanaan keterpaduan PMT-AS, UKS dan Program Petanian Pendukung.
b) Dipahaminya :
• Kegiatan UKS meliputi pemeliharaan kesehatan, lingkungan sehat dan pendidikan kesehatan.
• Ketentuan dan macam makanan kudapan PMT-AS
• Makanan kudapan yang memenuhi persyaratan mutu & keamanan makanan.
• Kegiatan kebun sekolah dan pemanfaatannya.

c) Dimilikinya keterampilan :
• Dalam pelaksanaan pengukuran TB dan penimbangan BB yang baik dan benar.
• Mengelola kebun sekolah dan manfaat berbagai tanaman untuk kesehatan dan gizi.
• P3K dan dokter kecil.
• Memantau perkembangan dan pertumbuhan siswa dengan menggunakan KMS-Anak Sekolah
d) Dipahaminya arti dan manfaat kebersihan pribadi dan lingkungan
e) Dipahaminya pemberantasan kecacingan di sekolah PMT-AS penting
f) Dipahaminya arti dan manfaat makanan yang bermutu dan aman pada warung sekolah
g) Dipahaminya tugas kader kesehatan SD/MI berperan aktif dalam PMT-AS

b. Pelaksanaan Pelatihan
1) Penyelenggara
a) Penanggung jawab
Camat Selaku Ketua Tim Pengelola PMT-AS & TP-UKS
b) Ketua Penyelenggra
Kepala Puskesmas
2) Peserta
Guru UKS/ Pelaksana PMT-AS di sekolah dengan kriteria :
• Merupakan guru Pendidikan jasmani kesehatan (Penjaskes)
• Memiliki kemampuan dan ketrampilan yang baik dan ditunjuk oleh kepala sekolah
3) Pelatih
• Tenaga Gizi Puskesmas (TGP)
• Petugas Penyuluh Lapangan (PPL Pertanian)
• Tim Pengelola UKS Puskesmas
4)Nara sumber dari tingkat kabupaten
- FKPMT-AS
- TP – UKS
- Dinas Pertanian
5)Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat disesuaikan dengan rencana daerah
6)Metode dan Teknik Penyelenggaraan
a) Metode
• Ceramah dan tanya jawab
• Diskusi kelompok
• Penugasan
• Simulasi/demonstrasi

b)Teknik Penyelenggaraan, dilaksanakan secara bertahap
• Guru UKS/Pelaksana PMT-AS di sekolah dilatih oleh pelatih
• Kader kesehatan SD/MI dilatih oleh guru UKS/pelaksana PMT-AS pada kegiatan ekstra kurikuler yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.

c)Materi Pelatihan

No Nama materi Waktu (jam)
Teori Praktek
1 Materi Dasar
• PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung
• Keterpaduan PMT-AS dengan UKS
45’
45’
-
-
2 Materi Inti
• Pemantauan status gizi
• Perilaku anak sehat
• Perilaku gizi seimbang
• Peran aktif kader sekolah dlm PMT-AS
• Penyehatan lingkungan
• Anemia gizi pada anak sekolah (+ kecacingan)
• Pemanfaatan pekarangan/kebun sekolah
45’
45’
45’
45’
45’
45’
45’
-
-
45’
90’
45’
-
-
3 Materi Penunjang
• Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
• Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
• Makanan bermutu dan aman di warung sekolah
45’
45’
45’
-
-
-
Jumlah 540’ 180’

c. Luaran
Luaran bagi pelatihan guru UKS adalah:
a. Peserta mampu dan trampil semua materi yang diajarkan.
b. Peserta mampu menjadi monivator keterpaduan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung.

4. Pelatihan Kader Kesehatan Sekolah (KKS)
a. Tujuan
1) Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan & kemampuan Dokter kecil dan petugas UKS dalam PMT-AS

2) Tujuan Khusus :
a) Diperoleh kejelasan pelaksanaan kegiatan PMT-AS dan UKS
b) Diperolehnya kejelasan tentang prinsip PMT-AS dan UKS
c) Diperolehnya kejelasan tentang ketentuan dan macam makanan kudapan PMT-AS
d) Diperolehnya kejelasan tentang cara pelaksanaan makanan kudapan yang memenuhi syarat gizi, sanitasi keamanan dan kesehatan.
e) Diperolehnya kejelasan tentang penggunaan bahan tambahan makanan dan menggunakan kemasan pangan.
f) Diperolehnya kejelasan tentang cara Pengukuran Tinggi Badan Dan Penimbangan Berat Badan yang baik dan benar.
g) Diperolehnya kejelasan tentang kegiatan, kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan.
h) Diperolehnya kejelasan tentang kegunaan obat kecacingan bagi kesehatan.
i) Diperolehnya kejelasan tentang makanan yang sehat pada warung sekolah.
j) Diperolehnya kejelasan tentang pemanfaatan lahan pekarangan / kebun sekolah.

b. Pelaksanaan Pelatihan
1) Penyelenggaraan Pelatihan
a) Penanggung Jawab :
Camat selaku Ketua Tim Pengelola PMT-AS tingkat Kecamatan
b) Ketua Penyelenggara :
Ketua I : Kepala Puskesmas
Ketua II : TP-PKK Kecamatan

2) Peserta
Kader kesehatan sekolah dengan kriteria:
• Siswa kelas IV/V
• berbadan sehat/berprestasi
• Berwatak pemimpin dan bertanggungjawab
• Berpenampilan bersih dan sehat
• Berbudi pekerti baik dan berjiwa penolong
• Izin dari orang tua

3) Pelatih :
- Tim pengelola PMT-AS tk. Kecamatan
- TP UKS tk. Kecamatan

4) Nara Sumber :
Ka. Puskesmas, koordinator gizi kabupaten, TP.UKS, Pertanian

5) Waktu dan Tempat
Waktu : 2 hari
Tempat : Ibu kota kecamatan atau di Desa yang memungkinkan

6) Metode dan Teknik Penyelenggaraan
Dalam pelatihan ini penyampaian materi yang digunakan adalah menggali informasi, pengetahuan, pengalaman dan peran serta aktif peserta dengan cara:
- Ceramah dan tanya jawab
- Diskusi kelompok





c. Materi Pelatihan
1) Materi Pelatihan/struktur program pelatihan bagi Kader Kesehatan Sekolah

NO TOPIK Jumlah jam ajaran
Teori Praktek
a MATERI UMUM
1 Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) 45’
2 Kaitan PMT-AS dengan dokter kecil dan petugas UKS 45’
b MATERI INTI
1 Pemantauan status gizi anak sekolah 45’ 90’
2 Perlunya sarapan pagi 45’
3 Penganekaragaman makanan 45’ 22,5’
4 Kebiasaan jajan 45’
5 Perilaku anak sehat (kebersihan diri) 45’ 45’
c MATERI PENUNJANG
1 Kebersihan lingkungan 45’
2 Anemia gizi pada anak sekolah 45’
3 Penggunaan garam beryodium pada makanan sehari-hari 45’ 22,5’
4 Makanan sehat untuk warung sekolah 45’
5 Pemanfaatan lahan pekarangan /kebun sekolah 45’

jumlah jam ajaran 540’ 180’

d. Luaran
Peran Aktif KKS dalam Pelaksanaan PMT-AS sebagai berikut:
1) Sebagai motivator dan panutan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dan di lingkungan rumah, antara lain
• cuci tangan
• berdoa
• membuang sampah pada tempatnya
• sikat gigi setelah makan
2) Melakukan pengukuran TB dan BB secara berkala di sekolah
3) Mengamati dan mengusulkan kepada guru tentang jenis kudapan yang disukai dan tidak disukai
4) Melaporkan temannya yang sakit pada guru setelah makan kudapan
5) Mendorong orang tua /teman /saudara untuk pemanfaatan pekarangan dan mengkonsumsi makanan bermutu dan aman.
BAB IV
PEMANTAUAN

A. Pentingnya Pemantauan
Pemantauan diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh proses dan manfaat PMT-AS yang telah dilaksanakan. Dengan pemantauan ini dapat diketahui permasalahan yang dijumpai dan segera dilakukan upaya pemecahan masalah tersebut. Pemantauan hendaknya dilakukan oleh petugas lintas sektor/lintas program terkait.

B. Operasional Pemantauan
1. Pemantauan Pemberian Obat Cacing
Responden yang diwawancarai : Guru Kelas, Bidan di Desa, Tenaga Kesehatan.
Hal yang dipantau meliputi : cara pengadaan obat cacing; siapa yang membeli obat cacing; jenis obat cacing; harga paket obat cacing; siapa petugas pendistribusian; tempat penerimaan obat cacing; pemeriksaan kesehatan sebelum obat cacing diberikan; siapa yang mengawasi pemberian obat cacing.

2. Pemantauan Pengelolaan Makanan Kudapan
Responden yang diwawancarai : Petugas Masak, Bidan di Desa, Kepala Sekolah.
Hal yang dipantau meliputi : siapa pemasak kudapan; apakah telah mendapat pelatihan; instansi mana yang melakukan pelatihan; berapa jumlah pelatih; berapa jumlah peserta; berapa macam materi pelatihan; berapa kelompok pemasak; dimana tempat pemasak; apakah ada giliran pemasak; apakah mendapat insentif; berapa biaya yang diterima.

3. Jumlah Hari Makan Anak (HMA)
Responden yang diwawancarai : Kepala Sekolah, BP3, Tim Pembina PKK.
Hal yang dipantau meliputi : jumlah HMA; frekuensi pemberian; daftar menu; jumlah murid yang menerima; perkiraan nilai gizi; bahan dasar kudapan; asal alat masak; tempat masak; jarak pemasakan dengan pendistribusian; cara membagikan kudapan ke murid; kesan penerimaan kudapan oleh murid; apakah disertai dengan penyuluhan gizi.

4. Sarana Kebersihan (observasi pada sarana disekolah)
Sarana kebersihan yang diobservasi meliputi : kebersihan kelas, kebersihan bangku, meja, kebersihan WC, penyediaan air bersih, penyediaan sarana cuci tangan yang bersih, penyediaan sarana makanan yang bersih.

5. Keadaan Kesehatan Perorangan (observasi pada keadaan murid)
Keadaan kesehatan perorangan yang dilihat meliputi : badannya bersih/tidak; kukunya bersih atau tidak; beralas kaki atau tidak; gigi bersih atau tidak; rambutnya bersih atau tidak; korengan; tidak lesu, lelah, letih, lemah dan lalai.







BAB V
PENUTUP

Keterpaduan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian pendukung bertujuan meningkatkan dan memantapkan kerjasama lintas program dan lintas sektor yang mempunyai tujuan serta kegiatan hampir sama dengan sasaran Anak sekolah baik di SD/ MI maupun Pondok Pesantren.

Keterpaduan ketiga program tersebut dilaksanakan dalam kegiatan advokasi, sosialisasi, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi, serta kegiatan pelatihan bagi guru UKS dan pelatihan bagi Kader Kesehatan Sekolah (KKS). Kegiatan ini dilaksanakan diSD/MI dan Pondok Pesantren yang sedang melaksanakan PMT-AS, UKS dan Program Pertanian Pendukung.




KUESIONER KOMUNITAS
KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Petunjuk pengisian : Isilah pertanyaan berikut ini sesuai kondisi yang anda alami saat ini dan mohon untuk diisi semua

1. Identitas Penduduk
- Nama Kepala Keluarga : ……….
- Umur : ……….
- Alamat : ……….
- Agama : ……….
- Jumlah orang dalam 1 rumah :
No Nama Jenis Kelamin TTL/Umur Hub dgn klrg Pendidikan Pekerjaan





2. lingkungan fisik
a. Sumber air dan air minum
1) Penyediaan air bersih
 PAM
 Sumur
 Sungai
 Lain-lain
2) Keadaan air yang dimiliki
 Berwarna
 Berbau
 Berasa
 Pengolahan
 Masak  Air galon
 Tidak dimasak
3) Sumber pencemaran air yang ada
 Air Comberan Air sungai  Air Sawah  Zat Kimia
 lain-lain : ………………
b. Pembuangan limbah
1) Kebiasaan membuang sampah : ……….
 Ditimbun
 Di bakar
 Di angkut petugas
 Lain-lain :…………..
2) Pembuangan air limbah : ……….
 SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) :
 Tebuka  Tertutup
 Sungai
 Kolam
 Sembarangan tempat
c. Kandang ternak
1) Kepemilikan kandang ternak :  Ya  Tidak
2) Letak kandang ternak : ………
 Terpisah dengan rumah  Menempel dengan rumah
 Di dalam rumah
3) Frekuensi membersihkan kandang ternak : ………
 Setiap hari  Setiap 2 hari 1 kali  setiap > 3 hari
d. Jamban
1) Kepemilikan jamban :  Ya  Tidak
2) Jenis jamban :  Leher angsa,  WC cemplung
 Sungai,  Sawah
3) Bila tidak mempunyai jamban maka BAB di :
 WC umum  Jamban tetangga  Sungai  sawah
e. Aktivitas lain-lain
1) Cuci tangan sebelum makan :  Ya  Tidak
2) Cuci tangan setelah makan :  Ya  Tidak

f. Kebersihan rumah
1) Berapa kali dalam sehari lantai disapu ?
 1 kali  2 kali  3 kali
2) Jenis lantai :
 Keramik/tegel  Tanah  Mester
h. Masalah kesehatan apa yang anda alami saat ini
 Diare  Gatal-gatal
 Batuk  Alergi :
 Lain-lain : ……………………
i. Menurut anda apakah lingkungan atau rumah anda sudah sehat ?
 Ya  Tidak
j. Apakah rumah anda sudah mempunyai jendela/ventilasi ?
 Sudah  Belum
k. Apakah setiap hari jendela selalu di buka ?
 Ya  Tidak
l. Apakah pencahayaan rumah anda sudah cukup terang ?
 Sudah  Belum
m. Apakah atap rumah anda sudah cukup kuat (tidak trocoh saat hujan)?
 Sudah  Belum
n. Apakah rumah anda terasa lembab ?
 Ya  Tidak
o. Program apa yang telah dijalankan oleh warga Boro II demi menjaga kebersihan lingkungan ?......................................................................................
p. Apakah program tersebut masih berjalan ? ...............................................
q. Harapan anda tentang kebersihan lingkungan di desa Boro II?
..............................................................................................................................




BALITA (POSYANDU)

Petunjuk :
Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini menyangkut identitas responden. Dipersilahkan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi titik-titik dengan jawaban anda dan memberi tanda chek list (√) pada salah satu jawaban yang anda pilih pada setiap nomor.

IDENTITAS PENDUDUK
Nama orang tua :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan ayah :
Pekerjaan ibu :
Nama anak : (L/P)
TTL / Umur :
BB/TB :

1. Masukan nutrisi selama kehamilan
a. Makanan yang dikonsumsi selama kehamilan  Sayur
 Tempe/tahu
 Daging
 Lain-lain : ……………..
b. Masalah yang dialami selama kehamilan :
 muntah-muntah  Anemia  Hipertensi  lain-lain : ...................………
c. Berapa kali anda memeriksakan kehamilan selama mengandung ?
 2 kali  4 kali  6 kali  9 kali  Lain-lain : ………..
d. Tempat pemeriksaan :
 Bidan praktik  Puskesmas  Rumah Sakit  Dukun


2. Proses kelahiran dan pemberian ASI :
a. Apakah proses kelahiran normal ?
 Ya  Tidak
b. Apakah kelahiran anak mencapai 9 bulan 10 hari ?
 Ya  Tidak
Jika tidak, berapa usia kehamilan sat anak dilahirkan ?.............……..
c. Apakah jenis kelamin anak sesuai dengan harapan ?
Ya  Tidak
d. Apakah bayi langsung diberikan ASI setelah 1 jam setelah lahir ?
 Ya  Tidak
e. Apakah produksi ASI lancar ?
 Ya  Tidak
f. Frekuensi pemberian ASI dalam 1 hari?
 4 Kali  8 Kali  Tidak terhitung
g. Berapa lama ASI diberikan ?
 4 bulan  6 bulan  kurang dari 4 bulan  lebih dari 6 bulan
h. PASI (makanan tambahan) diberiakan pada usia berapa ?
 4 bulan  6 bulan  kurang dari 4 bulan  lebih dari 6 bulan
i. Jenis PASI yang diberikan ?
 Susu Formula  Bubur  Nasi
Berapa kali dalam 1 hari……………………………..
j. Respon Balita terhadap konsumsi PASI ?
 Suka  Dimuntahkan  Diare  Alergi
3. Aktivitas di posyandu balita
a. Sejak usia berapa balita mengikuti program posyandu ?
 Kurang dari 28 hari setelah kelaahiran
 Kurang dari 28 hari setelah kelahiran
 Lebih 3 bulan setelah kelahiran
b. Apakah aktif (selalu datang) di posyandu ?
 Ya  Tidak

c. Imunisasi yang sudah diberikan ?
 BCG  DPT  Campak  polio  Hepatitis
 Tipoid  Varisela
d. Status gizi balita dalam KMS ?
 Merah  Kuning  Hijau  BGM
4. Masalah balita yang dihadapi saat ini :
 Demam
Menurut anda apa penyebabnya ?.............................
Perawatan yang telah dilakukan dirumah?..............................
 Batuk/plek
Menurut anda apa penyebabnya ?.............................
Perawatan yang telah dilakukan dirumah?..............................
 Diare
Menurut anda apa penyebabnya ?.............................
Perawatan yang telah dilakukan dirumah?..............................
 BB kurang
Menurut anda apa penyebabnya ?.............................
Perawatan yang telah dilakukan dirumah?..............................
 Lain-lain : ……….
5. Kebiasaan orang tua:
a. Apakah bapak mempunyai kebiasaan merokok ?
 Ya  Tidak
Jika ya, sejak usia berapa ?...........................
b. Adakah anggota keluarga yang sakit (batuk, ISPA, gula dan lain-lain)
 Ya  TIdak
Jika ya, siapa : …………, sakit apa………..
6. Sikap:
a. Ibu memilih membawa anak ke acara keluarga daripada ke Posyandu
 Ya  Tidak

b. Ibu memilih mengasuh anak sendiri dari pada diasuh orang lain (pembantu/tetangga)
 Ya  Tidak
c. Ibu/bapak memarahi anak saat berbuat kesalahan
 Ya  Tidak
d. Ibu lebih memilih makanan tambahan untuk anak yang dimasak/diolah sendiri dari pada membeli makanan instan
 Ya  Tidak
7. Praktik:
a. Ibu memberikan penyedap rasa (moto) saat masak makanan untuk anak
 Ya  Tidak
b. Apakah Ibu memberikan makanan selain ASI pada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan
 Ya  Tidak
c. Ibu memotong sayuran sebelum dicuci
 Ya  Tidak
d. Ibu memberikan susu pada anak sebelum makan
 Ya  Tidak
8. Pengetahuan:
a. Nutrisi merupakan makanan yang dibutuhkan tubuh
 Benar  Salah
b. Triguna makanan terdiri dari sumber energi, pembangun, dan pengatur
 Benar  Salah
c. Nasi/bubur termasuk sumber energi
 Benar  Salah
d. Sayur bayam dan wortel termasuk zat pengatur
 Benar  Salah
e. Rambut merah, kulit kering, berat badan turun termasuk tanda kurang gizi
 Benar  Salah


REMAJA

Petunjuk :
Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini menyangkut identitas pasien. Dipersilahkan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi titik-titik dengan jawaban anda dan memberi tanda chek list (√) pada salah satu jawaban yang anda pilih pada setiap nomor.

IDENTITAS PENDUDUK
Nama (inisial) : (L/P)
TTL/Umur :
Pendidikan :
Nama ayah :
Pekerjaan ayah :
Nama ibu :
Pekerjaan ibu :

A. Kesehatan Reproduksi
I. Pertanyaan untuk laki-laki
1. Apakah kamu sudah mengalami mimpi basah ?
 Sudah  Belum
2. Usia berapa kamu mengalaminya ?.....................................
3. Apakah kamu merasa cemas saat pertama kali mengalaminya ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?.......................................
4. Tahukah kamu tentang masa pubertas ?
 Ya  Tidak
Jika ya, jelaskan!..........................


II. Pertanyaan untuk perempuan
1. Apakah kamu sudah mengalami menstruasi ?
 Sudah  Belum
2. Usia berapa kamu mengalaminya ?.....................................
3. Apakah menstruasi kamu teratur ?......................
4. Berapa hari kamu menstruasi ?.......
5. Apakah kamu merasa cemas saat pertama kali mengalaminya ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?.......................................
6. Tahukah kamu tentang masa pubertas ?
 Ya  Tidak
Jika ya, jelaskan!..........................................
B. Fungsi Reproduksi Umum
1. Apakah usia puberitas laki-laki dan perempuan sama?
 Ya  Tidak
2. Perubahan fisik pada laki-laki saat puberitas : perubahan suara, jakun, tumbuh rambut .
 Ya  Tidak
3. Apakah wajar remaja yang sudah mengalami puberitas sering memberontak kepada orang lain atau orang tua ?
 Ya  Tidak
4. Apakah wanita yang mengslami puberitas selalau diikuti dengan pembersaran payudara, rambut di kelamin dan ketiak ?
 Ya  Tidak
5. Selama puberitas, laki-laki mengalami perubahan fisik apa saja ?
……………….
6. Selama puberitas, wanita mengalami perubahan fisik apa saja ?
……………….


C. Pergaulan
1. Apakah kamu melakukan aktivitas positif dalam mengisi waktu luang ?
 Ya  Tidak
Jika ya, sebutkan :…………..
2. Apakah kamu merasa senang saat melakukan aktivitas tersebut?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?.................................
3. Apakah kamu punya masalah dalam keluarga ?
 Ya  Tidak
Jika ya, sebutkan :…………..
4. Apakah kamu tahu tentang pergaulan bebas ?
 Ya  Tidak
Jika ya, jelaskan :…………
5. Apakah kamu mengetahui akibat dari pergaulan bebas ?
 Ya  Tidak
Jika ya, sebutkan :……….
6. Apakah saat ini kamu mempunyai teman dekat/pacar ?
 Ya  Tidak
7. Apakah keluarga terutama orang tua mengetahui kalau kamu punya pacar ?
 Ya  Tidak
8. Apakah keluarga terutama orang tua mengenalnya ?
 Ya  Tidak
9. Sejak usia berapa kamu mulai berpacaran ?...................
10. Menurut kamu, remaja harus mempunyai seorang pacar/teman dekat ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?..............................
11. Sejauh mana kamu berpacaran ?
 Pegangan tangan  Pelukan  Berciuman  Hubungan sex
Lain-lain:……………………………. :


D. Merokok
1. Apakah kamu pernah merokok ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa kamu merokok?...........................
2. Sejak kapan kamu mulai merokok ?
 SD, kelas….  SLTP, kelas…..  SMA, kelas……
3. Apakah kamu sekarang masih merokok ?
 Ya  Tidak
4. Berapa batang dalam sehari ?
 <5 batang  >5 batang
5. Apakah lingkungan (keluarga) sekitar kamu mempunyai kebiasaan merokok ?
 Ya  Tidak
6. Apakah teman-teman sepermainan kamu juga mempunyai kebiasaan merokok ?
 Ya  Tidak
7. Apakah kamu tahu efek/akibat dari merokok bagi kesehatan tubuh kamu ?
 Ya  Tidak
Jika ya, sebutkan…………..
8. Apakah kamu merasakan ada masalah kesehatan semenjak merokok?
 Ya  Tidak
Jika ya, sebutkan………..
9. Apakah orang tua pernah menegur kamu supaya tidak merokok lagi ?
 Ya  Tidak
10. Apakah kamu ingin berhenti merokok ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?....................................

E. NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif)
1. Apakah kamu mengetahui tentang NAPZA ?
 Ya  Tidak
Jika ya, jelaskan…………
2. Apakah kamu mengetahui jenis dari NAPZA ?
 Ya  Tidak
Jika ya, sebutkan………..
3. Apakah kamu mengetahui dampak negatif dari NAPZA ?
 Ya  Tidak
Jiak ya, sebutkan…………..
4. Apakah kamu mengetahui cara pemakaian NAPZA ?
 Ya  Tidak
Jika ya, jelaskan………….
5. Dari mana kamu tahu informasi tentang NAPZA ?
 Majalah  TV  Guru  Teman
6. Apakah kamu pernah mengkonsumsi NAPZA ?
 Ya  Tidak
7. Apakah kamu sering merasa stress ketika melakukan suatu pekerjaan ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa ? ………………………..
8. Apakah kamu sering merasa tertekan dengan keadaan di keluarga?
 Ya  Tidak
Jika ya, apa yang membuat anda tertekan?...............................
9. Apakah kamu merasa senang ketika mengkonsumsi NAPZA ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?............................
10. Apakah kamu sering mengeluh sakit ketika mengkonsumsi NAPZA ?
 Ya  Tidak
11. Apakah keluarga kamu tidak pernah peduli dengan apa yang kamu lakukan ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?.....................................

12. Apakah lingkungan mempengaruhi pergaulan kamu ?
 Ya  Tidak
Jika ya, pergaulaln seperti apa ?...........................................
13. Apakah kamu lebih suka berkumpul dengan teman-teman sebaya mu ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?..................................
14. Apakah kamu lebih senang menyendiri dari pada berkumpul dengan banyak orang?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?........................................
15. Apakah kamu sering memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang positif ?
 Ya  Tidak
Jika ya, sebutkan kegiatannya!..............................
16. Apakah kamu lebih suka berfikir matang sebelum melakukan sesuatu ?
 Ya  Tidak
Jika ya, mengapa?.........................................





KUESIONER DAN PEDOMAN WAWANCARA PENGKAJIAN GERONTIK

1. Dimensi Biologis
a. Nama :
b. Usia :
c. Jenis Kelamin : L/P
d. Suku :
e. Pendidikan : SD/SLTP?SLTA/Tidak tamat sekolah
f. Pekerjaan : PNS/Wiraswasta//Petani/Buruh/Nelayan/Tidak bekerja
g. Apa masalah kesehatan yang sering dialami?............................................
dan pernahkah di bawa ke RS?.............

2. Dimensi Psikologis
a. Bersama siapa anda tinggal?
..................................................................
b. Apakah anda merasa senang tinggal bersama keluarga anda mengapa?
......................................
c. Apa yang anda harapkan sebagai seorang lansia?
....................................................................
d. Apakah ada konflik dirumah anda, apa yang anda lakukan untuk mengatasi konflik tersebut?
....................................................................

3. Dimensi Fisik
a. Apakah ada anggota keluarga yang sakit? Sakit apa?
..................................................................
b. Apakah anda senang dengan kondisi rumah yang dekat dengan kandang ternak?
............................................................................
c. Kondisi tempat tidur : dipan, kasur, tikar
d. Apakah kamar tidur dekat dengan kamar mandi?
...........................................................................


4. Dimensi Lingkungan Sosial
a. Bagaimana masyarakat memandang anda sebagai lansia ?
.......................................................................
b. Kegiatan apa yang anda inginkan sebagai seorang lansia?
........................................................................
c. Apakah anda pernah mendapatkan penyuluahan lansia dari pihak puskesmas? Tentang apa?
.........................................................................
d. Apa yang anda harapkan sebagai seorang lansia?
........................................................................

5. Dimensi Perilaku
a. Apakah anda senang berolah raga?
..............................................
b. Apakah anda seorang perokok, apakah ada anggota keluarga yang merokok?
....................................................................
c. Alat bantu apa yang anda gunakan?
.......................................................

6. Dimensi Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan apa yanga anda butuhkan?
.................................................................
b. Jaminan kesehatan apa yang anda butuhkan?
.................................................................
c. Apakah anda setuju jika dibentuk posyandu lansia di Boro II?
..................................................................




FORMAT PENGKAJIAN KESEHATAN KERJA


Target Group
Nama :

Usia :

Suku :

Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan


Pendidikan : SD PT

SMP Tidak Sekolah

SMA Tidak tamat SD


Pekerjaan : PNS Buruh

Pegawai Swasta Nelayan

Wiraswasta Lain-lain,

Petani Sebutkan:


Apakah kondisi lingkungan ternak dapat membahayakan?

Ya Tidak

Seperti apa?



Kondisi kandang ternak: Menempel dengan rumah

Terpisah dari rumah

Bagaimana dengan lingkungan sekitar terhadap adanya kandang sapi?

Terganggu

Tidak terganggu





Berapa kali anda makan dalam sehari?

1x 3x

2x >3x

Sebutkan jenis makanannya?



Apakah anda merokok? Ya Tidak

Sebutkan, berapa batang dalam sehari?



Apakah anda suka berolahraga? Ya Tidak

Berapa kali dalam 1 minggu?

Apa jenis olahraga yang biasa dilakukan?


Apakah anda selalu melakukan aktifitas rekreasi?

Ya Tidak

Dimana? Berapa kali dalam sebulan?


Apakah setiap kali membersihkan kandang ternak selalu memakai perlindungan khusus, misalnya sepatu boot, sarung tangan, jas?

Ya Tidak















1. Bagaimana tingkat tumbuh kembang kelompok?
2. Apa masalah kesehatan yang sering muncul pada tubuh terkait dengan ternak sapi?
3. Apa masalah yang terjadi pada hewan ternak?
4. Jenis imunisasi yang diberikan pada hewan ternak?
5. Bagaimana gambaran diri kelompok terhadap keberadaan hewan ternak?
6. Ketrampilan koping yang digunakan terkait dengan hewan ternak?
7. Insiden dan prevalen masalah psikologis?
8. Stressor psikologis di dalam masyarakat?
9. Lokasi/ tempat target group?
10. Bagaimana status sosial dan ekonomi terkait adanya hewan ternak?
11. Jenis pelayanan kesehatan yang bersifat proteksi?
12. Transportasi khusus yang digunakan untuk hewan ternak?
13. Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan?
14. Bagaimana sikap terhadap kesehatan dan pelayanan kesehatan?
15. Apa jaminan pemeliharaan kesehatan yang digunakan?





CARA PEMBUATAN SARINGAN AIR
METODE SARINGAN PASIR SEDERHANA


Bahan :
1. Kerikil ukuran 0,3 – 0,5 cm
2. Ijuk
3. Pasir ukuran 0,1 mm
4. Arang
5. Tong Plastik
6. Kran ¾ inchi
7. Socket ¾ biji
8. Lem Plastik
9. Seal tape
10. Kawat nyamuk

Proses Pembuatan :
1. Cucilah semua bahan/material yang akan dipakai kemudian dikeringkan
2. Memasang Kran pada dasar ember/ tong plastik
3. Masukan bahan-bahan/material kedalam tong plastik sesuai dengan urutan sebagai berikut ;
a. Kerikil
b. Arang
c. Ijuk
d. Pasir halus
e. Ijuk lagi
f. Kerikil

Metoda Perawatan
1. Pencucian material sebaiknya dilakukan karena kapasitas air yang keluar
makin lambat.
2. Pada ketebalan lapisan atas 10 cm harus dicuci sekali didalam satu / dua minggu
3. Untuk kesemua lapisan sekali didalam satu atau dua bulan











DAFTAR NAMA WARGA DUKUH MEJINGKIDUL
DENGAN SUMBER AIR BERMASALAH

No RT RW Nama KK Kel
1 01 08 Tidak Ada -
2 02 08 Tidak Ada -
3 03 08 Bp. Tugiman Keruh
4 04 08 Bp. Budi
Bp. Daryo
Bp. Driyo Keruh
5 05 08 Bp. Heru Widodo
Bp. Ngadiwiyono
Bp. Sardi Wusono
Bp. Ari Supriyanto
Bp. Mardjono Keruh
6 01 09 Bp. Suparno warsito Keruh
7 02 09 Bp. Wahanto
Bp. Sedono
Bp. Yoto Utomo
Bp. Wahidi
Bp. Pambudi Keruh
8 03 09 Tidak Ada -
9 04 09 Bp. Wardjiman
Bp. Sigit
Bp. Sukamdi Keruh