ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GILLAIN BARE SYNDROMA
(GBS )
Doddy Yumam Prasetyo SKep
PENGERTIAN
Gbs hádala penyakit yang jarana terjadi, menyebabkan kelemahan dankehilangan sensasi yang biasanya sembuh total dalam waktu mingguan atau bulanan. Nama GBS berdasarkan nama 2 orang dokter dari perancis yaitu Guillain Ghee-lan dan Barre ( Bar-ry ) yang menemukan pada tahun 1916 pada tentara yang terkena parálisis, tetapi kemudian sembuh. Penyakit ini mengenai sekitar 1 dari 40.000 tiap tahunnya yaitu sekitar 1500 orang tiap tahunnya di Inggris. Penyakit ini bisa timbal pada semua usia akan tetapi lebih sering pada usia tua. Lebih sering pada pria diabndingkan wanita. Bukanpenyakit keturunan, bukan penyakit menular. Akan tetapi penyakit ini sering berkembang seminggu atau dua minggu estela infeksi pada usus atau tenggorokan.
GBS hádala sindroma klinis yang ditunjukkan oleh awitan akut dari gejala-gejala yang mengenai saraf perifer dan kranial. Proses penyakit mencakup demielinisasi dan degerasi selaput mielin dari saraf perifer dan kranial.
PENYEBAB
Etiologi tidak diketahui, tetapi respon alergi atau respon autoimun Sangay mungkit sekali. Beberapa peneliti berkeyakinan bahwa sindroma tersebut mempunyai asal virus tetapi tidak ada virus yang dapat diisolasi.
Penyakit ini berkaitan dengan terjadinya inflamasi pada saraf-saraf perifer, biasanya dikenal dengan neuritis. Saraf-saraf perifer seperti kabel-kabel listrik dirumah. Saraf-saraf itu menghubungkan sistem saraf pusat ke otot-otot dan organ-organ tubuh.kerika kabel-kabel itu rusak atau terpotong alat-alat yang membutuhkan listrik jadi berhenti bekerja karena tidak ada enegi listrik, meskipun alat-alat tersebut tidak rusak. Karena banyaknya saraf yang terinflamasi GBS disebut juga dengan Polineuritis. Inflamasi ini terjadi dikarenakan sel-sel imán yaitu limfosit mulai menyerang saraf-saraf yang eror, bukannya mengumpulkan energi untyuk melawan infeksi yang datang. Pada akhirnya sistem imumn menyadari keslahannya dan memperbaiki dengan mematikan limfosit yang membelotatau m,engeluarkan dari sistem pertahanan tubuh / kekebalan. Hal ini menjadikan saraf- tidak diserang lagi.
TANDA DAN GEJALA
Geja pertama biasanya kesemutan atau mati rasa yang dimulai dari jari-jari kaki dan tangan. Kaki terasa berat dan kaku, lengan terasa lumpuh dan dan tangan tidak bisa menggenggam atau memindahkan benda dengan tepat. Gejala ini bisa menghilang dalam waktu satu minggu atau dua minggu tanpa membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Flaksid, paralysis dengan cepat berkembang. Otot pernafasan dapat terkena, menyebabkan isufisiensi pernafasan. Gangguan anotomi seperti retensi urin dan hipotensi postural dapat terjadi. Refleks superficial dan tendon dalam dapat hilang. Biasanya tidak terjadi kehilangan masa otot karena paralysis terjadi dengan cepat.
Jika saraf cranial terkena, maka saraf facial lebih sering terkena . tanda dan gejala disfungsi saraf fasial termasuk ketidak mampuan untuk tersenyum, bersiul atau cemberut.
Pathofisiologi
Pada GBS selaput mielin yang mwngwlilingi akson hilang. Selaput myelin cukup rentan terhadap cidera karena banyak agen dan kondisi, termasuk trauma fisik, hipoksemia, toksik kimia, insufisiensi vaskuler dan reaksi imunologi.
Akson bermielin mengkonduksi impul saraf lebih cepat disbanding akson tidak bermielin. Sepanjang perjalanan serabut bermielin terjadi gangguan dalam selapu tempat kontak langsung antara membrane sel akson dengan cairan ekstra seluler. Membran sangat permiaber pada nodus tersebut sehingga konduksi menjadi baik. Gerakan ion-ion masuk dan keluar akson dapat terjadi dengan cepat hanya pada nodus ranvier, sehingga impuls saraf sepanjang serabut bermielin dapat melompat dari satu nodus ke nodus lainnya dengan cukup kuat. Kehilangan selaput myelin pada GBS membuat konduksi salfatori tidak mungkin terjadi, dan transmisi impul saraf dibatalkan.
PEMERIKSAAN DIGNOSTIK
Diagnosa GBS sangat tergantung pada riwayat penyakit dan perkembangan gejala klinik. Pungsi lumbal dapat menunjukkan kadar protein normal pada awalnya, dengan kenaikan pada minggu ke 4 atau ke 6. Pemeriksaan konduksi saraf mencatat tranmisi impuls sepanjang serabut saraf dan pada pasien GBS kecepatan konduksi menurun.
Penatalaksanaan
Tujuan utama perawatan GBS adalah untuk memberikan pemeliharaan system tubuh, menatasi krisis yang mengancam jiwa dan mencegah komplikasi dan infeksi, memberikan dukungan psikologis pada pasien dan keluarga.
Jika Respirasi terkena dibutuhkan ventilasi mekanik, perlu dilakukan trakeostomi jika pasien tidak dapat disapih dari ventilasi mekanik. Gagal nafas harus diantisipasi karena tidak jelas sejauh mana para lisis akan terjadi. Jika saraf otonom yang terkena akan terjadi perubahan drastic dalam tekanan darah dan frekuensi jantung sehingga harus dipantau secara ketat.
Penatalaksanaan nyeri dapat menjadi bagian dalam pasien GBS. Beberapa obat dapat memberikan penyembuhan sementara. Narkotik dapat diberikan pada malam hari jika pasien tidak dapat mengkompensasi secara marginal karena norkotik dapat meningkatkan gagal nafas. Biasanya pasien di intubasi kemudian diberikan narkotik.
Nutri yang adekuat harus dipertahankan, jika tidak mampu makan peroral dapat dipasang NGT tetapi harus dipantau terjadinya infeksi, diare dan keseimbngan elektrolit pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar