MASALAH – MASALAH KESEHATAN
Sejarah perkembangan kesehatan di Indonesia.
Masa penjajahan : kemiskinan
: kebodohan
Kemiskinan dan kebodohan berdampak pada status kesehatan, munculnya :
· HO (Hunger Oedem), busung lapar akibat kurang gizi
· Pelayanan kesehatan yang minim.
· Daya tahan tubuh rendah akobat asupan gizi yang kurang sehingga mudah terkena penyakit infeksi.
· Malaria, disebabkan oleh parasit plasmodium malaria, vivae ovale, nyamuk penyebar malaria adalah nyamuk druveles.
Sehingga dibuat KOPEM (komando pemberantasan malaria) dengan bantuan WHO
· Tuberculosis paru.
· Frambusia ( penyakit kulit yang menimbulkan borok atau bernanah )
· Lepra atau kusta dapat terjadi mutilasi spontan.
· Diare ( kesehatan lingkungan yang kurang baik atau bersih )
Sistem kesehatan yang dipakai di Indonesia hanya sistem kuratif.
PENANGANAN MASALAH KEMISKINAN DI INDONESIA
1. Pemberantasan kemiskinan
2. Peningkatan gizi contohnya pemberian susu di sekolah via world food program WHO.
3. Public health program atas saran WHO 1969 – 1970 :
· Education of health ( pendidikan kesehatan )
· Locally endemic disease controle (mengawasi penyakit menular setempat)
· Essential drugs ( obat-obatan penting )
Malarian : pil kina
TBC : tablet INH (isoniasid hidraside), rifampicine.
· Maternal and child health (kesehatan ibu dan anak)
· Extended program on immunization (perluasan program imunisasi)
· Nutrition program (program perbaikan gizi)
· Treatment on simple disease (pengobatan pada penyakit sederhana)
· Sanitation and safe water supply (sanitasi dan penyediaan air bersih)
1978 Indonesia mengikuti konferensi dunia kesehatan di Alma Atta (Moskow)
ü Menjalankan program kesehatan disetiap Negara dengan menjalankan program public health.
ü Primary health care melakukan program kesehatan yang primer (penting)
1980 (presiden suharto) dengan inpres membangun Puskesmas yang dilengkapi dengan SDM, alat-alat kesehatan, saran transportasi untuk mobilitas.
Primary health care memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam aktivitas kesehatan.
Pelayanan Kesehatan Paripurna :
1. Promotif : mendidik, meningkatkan ketrampilan.
2. Preventif : melakukan pencegahan (perbaikan lingkungan, imunisasi)
3. Kuratif : mengobati hanya pada orang sakit.
4. Rehabilitatif : mengembalikan kesehatan secara optimal.
PUSKESMAS
Konsep wilayah : setiap satu wilayah kecamatan harus memiliki satu Puskesmas.
Konsep fungsi :
1. Pelayanan kesehatan masyarakat (Yankesmas) : kuratif
2. Pembinaan kesehatan masyarakat (Binkesmas) : promkes
3. Pembangunan kesehatan masyarakat (Bangkesmas) : membangun jamban desa.
Yankesmas : kuratif (pengobatan sederhana) essential drug.
Binkesmas : pemberdayaan masyarakat untuk dapat mengatasi masalah kesehatan
sendiri.
Ignorancy : ketidaktahuan masyarakat.
Education of health
Menjadi Awarrness (sadar, peduli)
Wellingness (mempunyai kemauan)
Kapability (kemapuan)
Kepala Puskesmas
Kepala Sub Bagian Umum
Seksi KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Seksi P2M (Penyakit menular)
Seksi kesehatan lingkungan
Seksi Gizi
Seksi dokter gigi
PKM pusat kes masyarakat
Manajemen Puskesmas
1. P1 : perencana (mikro planning)
2. P2 : pelaksana program (mini lokakarya)
3. P3 : penilaian pengawasan program (stratifikasi)
Sistem pelayanan kesehatan dasar :
a. system pelayanan kesehatan dasar oleh pemerintah
b. system pelayanan kesehatan dasar non pemerintah
c. klinik oleh yayasan
d. SPKD swasta : balai pengobatan
e. SPKD oleh keluarga dalam masyarakat itu sendiri
f. Posyandu (desa)
Sistem pelayanan kesehatan rujukan, hospitalization (system pelayanan kesehatan di Rumah Sakit)
Dibagi menjadi 4 tipe kategori Rumah Sakit :
1. Tipe D (Pratama)
- hanya mempunyai dokter umum
- jumlah tempat tidur 30 - 50
2. Tipe C (Madya)
- kebanyakan merupakan milik kabupaten/ kota
- jumlah tempat tidur 150 – 300
- dengan beberapa dokter umum dan 4 dokter spesialis (bedah, anak, penyakit dalam dan obsetrik ginekologi)
3. Tipe B (Umum)
- beberapa dokter umum dan dokter spesialis dan dokter super spesialis (ahli bedah vaskuler, ahli jantung koroner)
4. Tipe A ( Top reveral hospital)
- memiliki akses dengan institusi di Negara lain.
Status RS Sardjito : perusahaan jawatan.
Milik Departemen Kesehatan di Pusat.
Boleh melakukan pengobatan dengan APBNnya sendiri.
DIRUT
- Dirut adminidrasi umum dan keuangan
- Dirut penunjang medis
- Dirut pelayanan medik (UPF penyakit dalam dan UPF THT)
- Dirut penelitian dan penegmbangan
DEPARTEMEN KESEHATAN
- MENKES
- SEKJEN
- Dirjen Binkesmas, Dirjen PPM &PLP, Dirjen Yanmedik
SEKJEN
- Pusat laboratorium
- Pusat pelatihan dan pendidikan utnuk meningkatkan profesionalitas
- Pusdikrakes pendidikan bagi calon tenaga kesehatan
- Pusat penyembuhan kesehatan masyarakat
Sekjen memembawahi beberapa biro :
- biro perencanaan
- biro peronalia
- biro hubungan luar negeri
Perhimpunan hukum kedokteran dan kesehatan Indonesia :
Menangani masalah-masalah yang muncul atau konflik yangn terjadi dalam badan yang mengurusi masalah-masalah kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar